JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan meminta Presiden Joko Widodo bersikap tegas terkait kasus teror terhadap dua pimpinan KPK, Loade M Syarief dan Agus Rahardjo.
"Semoga Bapak Presiden mau mendesak Polri, untuk mengungkap ini semua dan tidak kemudian seperti yang lain-lain, tidak terungkap sama sekali," ujar Novel saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Menurut Novel, pada dasarnya pegawai KPK mengharapkan ini bisa jadi momentum agar semua serangan kepada pegawai KPK dapat diungkap.
Baca juga: Teror Bersamaan di Rumah Dua Pimpinan KPK...
Novel khawatir hal serupa akan terus terulang karena tidak pernah diungkap.
"Kami berharap serangan ini kita ketahui, siapa pelakunya. Tentu perlindungan terbaik apabila ada serangan, kemudian diungkap," kata Novel.
Sebelumnya, dua pimpinan KPK, Agus Rahardjo dan Laode M Syarif mendapatkan teror bom pada Rabu (9/1/2019).
Baca juga: 4 Fakta Pelemparan Bom Molotov di Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif
Rumah Ketua KPK Agus yang berada di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi mendapat teror berupa benda mirip bom paralon yang disangkutkan ke pagar rumah pada pukul 05.30 WIB.
Sedangkan rumah Wakil Ketua KPK Laode yang berada di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan dilempar dua bom molotov pada Rabu dini hari.