Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Agenda Prioritas Prabowo-Sandiaga dalam Bidang Ekonomi

Kompas.com - 10/01/2019, 11:01 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, memiliki 8 agenda prioritas dalam aspek ekonomi.

Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said, mengatakan, dua agenda pertama berkaitan dengan fondasi ekonomi dan pengembangan industri-industri baru.

Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara diskusi mingguan, di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019).

"Fokus ekonomi ini kalau dibagi ada 8 prioritas agenda. Pertama berkaitan dengan fondasi ekonomi, bagaimana perbaikannya. Kedua, kami akan menciptakan ruang tunggu baru," ujar Sudirman.

Baca juga: Ini Materi HAM Prabowo-Sandiaga yang Akan Dipaparkan di Debat Perdana

 

Ia menjelaskan, dalam agenda fondasi ekonomi, hal-hal yang akan dilakukan adalah penataan fiskal dan infrastruktur.

Agenda kedua, mengembangkan industri syariah sehingga Indonesia dapat menjadi pusat industri halal di dunia dan industri kreatif.

Berikutnya, agenda reformasi pajak. Sudirman mengatakan, Prabowo-Sandiaga mewacanakan untuk menurunkan tarif pajak sehingga dapat meningkatkan pemasukkan dari pajak.

"Ada juga agenda tax reform, intinya kami ingin mendorong policy menurunkan tarif pajak efektif, karena tujuannya untuk memudahkan masyarakat bawah dan memperlebar atau memperkuat basis tax ratio," kata dia. 

Agenda berikutnya, membangun kedaulatan pangan dan bidang pertanian.

Baca juga: PKS Mengaku Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga melalui Crowdfunding

 

Beberapa hal yang didorong adalah memberikan pelatihan keterampilan kepada para petani, memperkuat Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai lembaga yang menjaga kestabilan harga pangan, hingga membuat bank untuk petani dan nelayan.

Agenda kelima terkait energi dan keamanan. Prabowo-Sandiaga ingin Indonesia lepas dari ketergantungannya pada bahan bakar fosil.

"Jadi kita membayangkan ada ketentuan setiap pemilik pembangkit listrik, PLN dan swasta, dalam sekian tahun ke depan diwajibkan memiliki porsi tertentu dari renewable energy," kata Sudirman.

Agenda keenam yaitu bagian maritim, kelautan, dan perikanan.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga Usul Capres-Cawapres Tak Usah Bawa Contekan Saat Debat

Menurut Sudirman, mereka akan membuat sebuah regulasi yang mengakomodir nelayan dalam mencari ikan, solusi terkait penggunaan cantrang, pengembangan industri pengolahan ikan, serta lembaga keuangan untuk nelayan.

Prabowo-Sandiaga juga memiliki prioritas dalam industri kreatif. Sudirman mengungkapkan, untuk semakin memberdayakan industri tersebut, mereka akan melakukan penguatan kelembagaan pada Bekraf.

"Ini harus ditangani secara khusus dengan cara Bekraf mesti diberdayakan betul sebagai ujung tombak pembangunan kreatif. Kemudian kalau perlu dibentuk satu holding BUMN yang khusus meningkatkan daya saing pada industri kreatif kita," kata mantan Menteri ESDM ini.

Terakhir, Prabowo-Sandiaga ingin pembangunan yang berkesinambungan atau sustainable.

Selain itu, dalam agenda lingkungan hidup ini, mereka juga akan melakukan upaya pencegahan dan penindakan bagi yang melanggar.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Prabowo Pilih Sandiaga Uno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com