Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amnesty Indonesia: Teror ke Pimpinan KPK, Serangan terhadap Pembela HAM

Kompas.com - 09/01/2019, 23:23 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, pelemparan bom molotov ke rumah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan serangan terhadap pembela hak asasi manusia (HAM).

“Ini adalah bentuk nyata teror terhadap pembela hak asasi manusia di sektor antikorupsi. Tidak tanggung-tanggung, serangan terjadi pada level pimpinan KPK," ujar Usman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/1/2019).

Menurut Usman, mereka yang berprofesi sebagai petugas penegak hukum juga bisa disebut sebagai pembela HAM.

Baca juga: WP KPK: Teror Kepada Pimpinan dan Pegawai Tak Akan Ciutkan Nyali Kami

Sebab, mereka yang bekerja di sektor antikorupsi juga ikut mendorong pemajuan dan perlindungan HAM melalui pemberantasan korupsi.

Praktik korupsi, kata Usman, merupakan kejahatan yang bisa berakibat pada hilang atau berkurangnya kapasitas dan sumber daya negara guna memenuhi hak-hak publik di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Lebih lanjut ia mengatakan, peristiwa teror terhadap pimpinan KPK merupakan akibat dari belum terungkapnya kasus kekerasan yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan.

Baca juga: Fahri Hamzah Minta Polisi Segera Ungkap Pelaku dan Motif Teror ke Pimpinan KPK

Sudah satu tahun lebih, polisi belum dapat mengungkap pelaku dan motif di balik penyiraman air keras yang menimpa Novel.

"Ini menunjukkan adanya keberulangan akibat ketiadaan hukuman atau impunitas terhadap pelaku penyerangan," kata Usman.

Ia pun meminta kepolisian segera mengungkap pelaku dan dalang terkait teror yang dialami oleh dua pimpinan KPK tersebut.

"Pihak kepolisian harus segera mengungkap pelaku dan dalang di balik teror ini," tegasnya.

Baca juga: Cerita Wakil Ketua KPK Temukan Bom Molotov di Rumahnya

Sebelumnya diberitakan, benda mencurigakan yang diduga bom molotov ditemukan di depan Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi.

Kapolsek Jatiasih Komisaris Ili Anas mengatakan, benda tersebut ditemukan pada pukul 05.30 WIB, Rabu (9/1/2019). Benda itu disangkutkan di pagar rumah Agus. 

Pada Rabu siang, Anas memastikan bahwa benda yang ditemukan di rumah Agus bukan bom. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca juga: Publik Diminta Tak Berspekulasi Atas Teror pada Pimpinan KPK

Pada waktu yang hampir bersamaan, rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, Jakarta Selatan, juga dilempar bom molotov.

Pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat bekas ledakan berwarna hitam di dinding rumah tersebut.

Kompas TV Mabes Polri membenarkan jika adanya temuan benda yang dicurigai merupakan bom rakitan. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan, Polri telah membentuk tim gabungan untuk segera mengungkap aksi teror di rumah pimpinan KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com