Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemui Presiden Jokowi, Pedagang Nasi Uduk Minta Tambahan Modal

Kompas.com - 09/01/2019, 13:09 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penjual nasi uduk meminta tambahan modal usaha kepada Presiden Joko Widodo.

Momen itu terjadi ketika Presiden Jokowi meninjau kegiatan Pemodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) di bilangan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (9/1/2019).

Sebelum menuju lokasi acara di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jokowi meninjau kegiatan sejumlah pedagang yang dibantu permodalannya oleh PMN Mekaar.

Salah satu pedagang yang dihampiri Presiden, yakni Sutinah (45), penjual nasi uduk.

Sambil berdiri di depan meja kayu berisi panci dan piring berisi nasi uduk dan lauk pauk, Jokowi kemudian bertanya, berapa modal usaha yang Sutinah dapat dari PNM Mekaar.

"Dapat Rp 2 juta, Pak," jawab Sutinah.

Presiden mengatakan bahwa Sutinah harus pandai mengelola modal usaha.

Apabila mendapatkan modal usaha sebesar Rp 2 juta, semestinya kualitas barang dagangan juga ikut ditingkatkan.

"Masak Rp 2 juta cuma segini? Mestinya kalau Rp 2 juta mejanya enggak cuma satu. Bisa dua," ujar Jokowi.

Meski demikian, Sutinah mengaku, masih merasa kurang dengan modal tersebut.

"Saya minta tambah dong, Pak," pinta Sutinah.

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa pemerintah pada dasarnya siap menambah jumlah bantuan modal dalam program itu.

Asalkan, aktivitas usaha penerima bantuan berkembang dengan baik.

"Urusan tambah, nanti gampang. Yang penting, bisa nyicil, disiplin dan usahanya berkembang," ujar Jokowi.

Presiden juga sempat bertanya, apakah Sutinah kesulitan dalam mencicil.

Sutinah mengaku, tidak kesulitan mencicilnya, meskipun ada saja pelanggannya yang berutang.

Diketahui, besaran cicilan yang harus dibayarkan penerima PNM Mekaar sebesar Rp 90.000 per pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com