Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Dinilai Berdampak Besar terhadap Elektabilitas Capres

Kompas.com - 09/01/2019, 06:27 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, debat memiliki pengaruh besar terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Ia menuturkan, capres dan cawapres perlu persiapan maksimal untuk menghadapi debat. Persiapan meliputi sisi penampilan, penguasaan subtansi, dan artikulasi penyampaian visi dan misi.

“Kalau di pilpres, yang menurut saya underrated (diremehkan), banyak orang yang selama ini merasa underestimate terhadap peran debat. Padahal di 2014, salah satu titik balik paslon Jokowi-JK (Jusuf Kalla) itu debat,” tutur Burhanuddin di Kantor Indikator, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).

Baca juga: Ketua KPU Tegaskan Debat Pilpres 2019 Tak Seperti Ujian

Burhanudin mencatat pengaruh debat terhadap elektabilitas bisa dilihat dari sejumlah pilkada maupun Pilpres 2014. 

Burhanuddin menyebut hasil debat antarkandidat di Pilkada DKI Jakarta, Jawa Timur maupun Jawa Barat, debat turut membantu kandidat memenangkan kontestasi.

Burhanuddin mengatakan, saat Pilpres 2014 elektabilitas Jokowi-Jusuf Kalla melejit setelah debat.

Merujuk hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) saat itu, seusai debat perdana, elektabilitas Jokowi-JK mencapai 47,5 persen, sedangkan pasangan calon pesaing, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 36,9 persen.

“Data kami menunjukkan justru yang mengubah permainan itu performa Jokowi di debat. Jadi yang tahu statement Fahri Hamzah soal hari santri itu kecil. Termasuk yang tahu konser salam dua jari, itu terbatas di wilayah Jabodetabek,” ujar Burhanuddin.

Baca juga: Persiapan Debat Pilpres, Mantan Penyiar Beri Masukan kepada Jokowi-Maruf

“Secara nasional, enggak terlalu banyak yang mengikuti konser salam dua jari. Justru yang secara nasional mengikuti debat (Pilpres 2014), itu 70 persen lebih,” sambung Burhanuddin.

Saat itu, menurut Burhanuddin, banyak orang pesimistis kepada pasangan Jokowi-JK bisa menyaingi Prabowo-Hatta dalam debat Pilpres 2014. Namun, faktanya Jokowi-JK tampil melampui ekspetasi dan mampu meraup tambahan suara.

“Di debat pertama Jokowi justru melampaui ekspektasi yang diharapkan oleh publik. Sementara pemilih saat itu sebelum debat merasa Prabowo akan tampil cemerlang di debat,” kata Burhanuddin.

Seperti diketahui, pada 2014, politisi PKS yang juga pendukung Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah, mengkritik rencana Jokowi menjadikan 1 Muharam sebagai hari santri nasional.

Dalam pernyataannya melalui Twitter, Fahri menyebut "Jokowi Sinting" karena menyanggupi permintaan kalangan santri.

Baca juga: Sebut Jokowi Sinting, Fahri Juga Dianggap Hina Kalangan Santri

Pernyataan Fahri diyakini sebagian pihak saat itu merupakan faktor yang menurunkan elektabilitas Prabowo-Hatta.

Sementara konser salam dua jari yang diinisasi pendukung Jokowi-JK dan digelar beberapa hari sebelum pencoblosan diyakini sebagai salah satu penyebab unggulnya Jokowi-JK pada Pemilu 2014.

Baca juga: Jokowi Akan Hadiri Konser Salam Dua Jari di GBK

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Panelis Debat Pilpres Pertama 2019

Kompas TV Apakah keluarnya kisi-kisi pertanyaan debat dan batalnya pemaparan visi misi bisa mempengaruhi kualitas debat pertama Pilpres 17 Januari nanti? Serta bagaimana komitmen kedua kubu untuk menjaga seluruh proses pemilihan Presiden berjalan transparan, jujur, dan adil? KompasTV akan membahasnya bersama juru bicara tim kampanye nasional Jokowi-Maruf, Ace Hasan Syadzily kemudian, juru bicara badan pemenangan nasional Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade, direktur eksekutif Netgrit Sigit Pamungkas dan melalui sambungan satelit Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com