Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Debat Pilpres, Mantan Penyiar Beri Masukan kepada Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 08/01/2019, 20:53 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan penyiar televisi yang tergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf ikut membantu mempersiapkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 untuk menghadapi debat pertama Pemilihan Presiden 2019. Mereka adalah Meutya Hafid, Putra Nababan, dan Tina Talisa.

"Terkait saya, Putra, dan Tina, memang semua anggota TKN, kebetulan dulu di televisi, ya sedikit-sedikit memberi masukan terkait tampilan di layar biar yang sudah mantap semakin mantap," ujar Meutya ketika dikonfirmasi, Selasa (8/1/2019).

Masukan yang diberikan bukan terkait konten debat, melainkan hal-hal teknis seperti pengaturan waktu berbicara. Dalam debat nanti, Jokowi-Ma'ruf harus bisa menyampaikan jawabannya dengan efektif sesuai durasi yang tersedia.

Selain itu, Jokowi-Ma'ruf juga harus memerhatikan bahasa tubuh atau gerak tubuh selama debat berlangsung.

Baca juga: Kubu Prabowo Anggap Debat Pertama Jadi Tantangan Berat Jokowi-Maruf

"Karena berbicara cukup panjang ya dua jam lebih di depan kamera, tetap berbeda dengan public speaking biasa," kata Meutya.

Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf lain juga memperkuat persiapan debat ini. Selain tiga mantan penyiar itu, ada juga Ipang Wahid, Arya Sinulingga, dan Usman Kansong. Kemudian ada juga Abdul Kadir Karding, Aria Bima, Fiki Satari, dan Lukman Edy.

Meutya mengatakan pada dasarnya Jokowi dan Ma'ruf sudah memiliki kemampuan yang baik. Tidak ada persiapan khusus terkait cara komunikasi keduanya. Tim juga tidak melakukan simulasi serius.

Baca juga: Hadapi Debat Pertama, Timses Andalkan Orisinalitas Jokowi-Maruf

"Pilihan diksi biasanya Pak Jokowi juga malah yang lebih fasih, beliau kan memang sudah punya kemampuan komunikasi yang baik," kata dia.

Adapun, debat Pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali. Debat pertama rencananya digelar pada 17 Januari 2019.

Pesertanya adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tema yang diangkat yaitu hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.

Debat pertama akan disiarkan empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com