Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Sebut Tak Perlu Mata Pelajaran Khusus Tanggap Bencana

Kompas.com - 08/01/2019, 19:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tak perlu membuat mata pelajaran khusus untuk membentuk budaya tanggap bencana di sekolah-sekolah.

Kalla menilai, hal itu cukup dilakukan melalui simulasi dan memasukannya ke dalam mata pelajaran yang sudah ada.

Baca juga: Lewat Permainan SIBEN, Universitas Surya Edukasi Tanggap Bencana

Pernyataan itu disampaikan Kalla menanggapi rencana pemerintah memasukan pembangunan kultur tanggap bencana ke dalam kurikulum pendidikan.

"Kurikulumnya macam mana? Dimana-mana cuma pelatihan. Apa yang mau diajarkan? Itu masih jaman dulu namanya ilmu bumi, sekarang geografi kan. Bisa di situ, masukan aja," ujar Kallla saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/201).

Ia menambahkan nantinya simulasi tanggap bencana di daerah rawan bencana bisa ditingkatkan intensitas pelaksanaannya.

Baca juga: Januari 2019, Semua Sekolah di Jabar Wajib Terapkan Kurikulum Tanggap Bencana

Dari simulasi tersebut, Kalla meyakini masyarakat di daerah rawan bencana akan lebih sigap untuk menyelematkan diri saat bencana datang sehingga dapat menekan angka korban jiwa.

"Di beberapa tempat seperti Padang, sering dilakukan simulasi. Di beberapa kota di Bengkulu, juga di Aceh dan di kota-kota itu, sering diadakan. Kami minta ini teratur. Katakanlah dua kali setahun. Di Jepang begitu," ujar Kalla.

Baca juga: Dilewati 2 Sesar Aktif, Pemkot Surabaya Sosialisasi Tanggap Bencana di 300 SMP dan 700 SD

"Jadi kalau Anda lihat seperti ada gempa, maka anda harus di bawah meja contohnya. Kalau ada memang tsunami lari ke atas, atau gempa bumi harus di lapangan. Hal-hal begitu dilatihkan bukan diajarkan," lanjut dia.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta kementerian serta lembaga terkait untuk meningkatkan kesiap siagaan masyarakat menghadapi bencana.

Hal itu dikatakan Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Baca juga: Siswa SD Dilatih Simulasi Tanggap Bencana Gempa dan Tsunami

"Saya ingin mengingatkan, kita harus terus meningkatkan daya tahan kita, kesiap siagaan kita dalam menghadapi bencana," ujar Presiden Jokowi.

Presiden mengatakan, sudah selayaknya pemerintah bersama DPR mengalokasikan anggaran lebih besar untuk mengedukasi dan meningkatkan mitigasi bencana di masyarakat.

"Sebagai negara di tempat rawan bencana alam, ring of fire, kita harus siap merespons dan tanggung jawab menghadapi segala bencana alam. Saya minta edukasi lebih baik, konsisten dan lebih dini bisa masuk ke dalam muatan sistem pendidikan kita," ujar Presiden Jokowi.

Kompas TV Setelah membahas tentang bencana yang akan dimasukkan kurikulum pendidikan kita juga akan membahas pendukung dari kurikulum tersebut melalui lagu-lagu anak. Dan sudah ada salah satu pencipta lagu untuk tanggap bencana Djito Kasilo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com