KOMPAS.com – Debat calon presiden dan wakil presiden bagian pertama yang akan diselenggarakan pada 17 Januari mendatang menimbulkan beberapa polemik.
Satu yang paling banyak menjadi perdebatan adalah adanya kisi-kisi pertanyaan yang diberikan 10 hari sebelum debat digelar.
Pemberian kisi-kisi ini merupakan hal baru dalam penyelenggaraan debat calon pemimpin negara di Indonesia. Hal itu kemudian menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat dan polemik di pihak-pihak yang terlibat langsung.
Berikut ini Kompas.com sandingkan pernyataan-pernyataan dari tiga pihak yang terlibat secara langsung: Komisi Pemilihan Umum (KPU), kubu Jokowi-Ma’ruf, dan kubu Prabowo-Sandi.
Menyoal kisi-kisi pertanyaan untuk debat pertama yang banyak menjadi polemik ini, KPU memberikan beberapa keterangan.
Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan bahwa pemberian pertanyaan kepada masing-masing pasangan calon sebelum debat digelar untuk dapat mengetahui jawaban para paslon secara mendalam.
“Dengan memberikan soal sebelumnya, gagasan yang disampaikan pasangan calon bisa lebih diuraikan dengan jelas dan utuh,” kata Pramono melalui keterangan tertulis, Minggu (6/1/2019).
Selain itu, kebijakan ini dilakukan untuk menjalankan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang menjalankan debat sebagai metode kampanye.
"Kesepakatan antara KPU dengan kedua timses pasangan capres-cawapres untuk memberikan kisi-kisi soal kepada pasangan calon seminggu sebeljm debat kandidat adalah untuk mengembalikan debat ke khitahnya, yakni sebaga salah satu metode kampanye yang diatur oleh UU," ujarnya.
Baca juga: Penjelasan KPU soal Pemberian Pertanyaan ke Pasangan Calon Sebelum Debat
Pramono menambahkan, tujuan debat bukan untuk adu cepat, melainkan adu gagasan. Debat juga bukan acara reality show yang penuh dengan kejutan, namun adu visi misi dan gagasan yang akan menjadi bahan pertimbangan masyarakat untuk memilih.
Diharapkan dengan adanya kisi-kisi pertanyaan ini, para kandidat dapat menyiapkan jawaban terbaik, berdasarkan data yang ada, hingga mengghasilkan ide-ide yang cemerlang.
Di kesempatan berbeda, Ketua KPU, Arief Budiman, menyebut kisi-kisi daftar pertanyaan yang diberikan kepada masing-masing kubu paslon bukan merupakan bocoran.
"Kalau dibocorkan itu kan kesannya disembunyi-sembunyikan lalu dibocor-bocorkan. Itu (pemberian daftar pertanyaan) memang disepakati (tim sukses paslon). Metode debat juga sudah didiskusikan," kata Arief.
Baca juga: Ketua KPU Sebut Daftar Pertanyaan Debat Pilpres Itu Bukan Bocoran