Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Ada Pelanggaran HAM Berat Lain yang Belum Selesai...

Kompas.com - 08/01/2019, 17:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, tak terlalu khawatir apabila saat debat capres cawapres yang akan datang, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyinggung pelaku penyiraman air keras atas Novel Baswedan yang hingga kini belum tertangkap.

Diketahui, tema debat capres cawapres Pemilu 2019 yang digelar 17 Januari 2019 mendatang, yakni soal Hak Asasi Manusia (HAM), penegakkan hukum, korupsi dan terorisme.

Baca juga: Pengadilan Ad Hoc dan Penculikan Aktivis, Isu HAM yang Harus Dijawab Capres dalam Debat

Menurut Moeldoko, rekam jejak pelanggaran HAM pada sosok Prabowo jauh lebih parah dibandingkan kondisi pelanggaran HAM pada pemerintahan Joko Widodo empat tahun terakhir.

"Ada pelanggaran HAM berat lain yang belum selesai," ujar Moeldoko saat dijumpai di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Saat ditanya apakah pelanggaran HAM Prabowo di masa lalu yang akan menjadi materi Jokowi dan Ma'ruf Amin saat debat melawan Prabowo dan Sandiaga, Moeldoko tidak mau menjawabnya secara lugas.

"Ya itu nanti dinamikanya," ujar Moeldoko.

Baca juga: Kedua Paslon Diminta Tidak Jadikan Isu HAM Gimmick Politik Semata

Meski demikian, mantan Panglima TNI itu memastikan, Jokowi dan Ma'ruf Amin siap menjalani debat capres cawapres.

Moeldoko mengatakan, Jokowi memiliki keunggulan di dalam topik HAM dan penegakkan hukum. Sebab, selama empat tahun menjalankan pemerintahan ini, tidak ada pelanggaran HAM berat seperti yang terjadi pada masa lalu.

"Selama kepemimpinan Pak Jokowi ini, relatif tidak ada pelanggaran HAM berat yang signifikan. Pelanggaran HAM berat itu adalah bagian dari residu masa lalu. Ya itulah topik yang dapat dikembangkan ke mana-mana," ujar Jokowi.

Baca juga: Capres Diharapkan Jelaskan Upaya Pemberantasan Korupsi hingga Reformasi Birokrasi

Diberitakan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan akan menjadi salah satu isu yang akan diangkat Prabowo-Sandiaga saat debat capres cawapres 17 Januari 2019.

"(Kasus Novel Baswedan) termasuk menjadi salah satu yang paling concern," ujar Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Sebab, pihaknya menilai bahwa kasus kekerasan yang menimpa Novel merupakan salah satu preseden buruk di dalam penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi pada pemerintahan Jokowi saat ini.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum batal memfasilitasi sosialisasi visi misi 9 Januari. Kedua tim pasangan Capres Cawapres pun kini berseteru menjelaskan alasan di balik pembatalan pemaparan.<br /> <br /> Wakil Ketua BPN Prabowo Sandi, Priyo Budi Santoso, menyesalkan pembatalan rencana penyampaian visi misi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang seharusnya difasilitasi KPU.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com