JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim penghargaan kebohongan yang mereka anugerahkan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, tidak memicu konflik di level akar rumput.
Selain Prabowo dan Sandiaga, PSI juga memberikan penghargaan tersebut kepada Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief.
"Kami sampai sekarang belum melihat, apakah ada gesekan di akar rumput," kata politisi PSI Guntur Romli, saat ditemui di Markas DPP PSI, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi terkait Kebohongan Award, PSI Siap Diperiksa
Ia menjelaskan, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih di antara dua pasangan calon pemimpin Indonesia masa depan.
Guntur menggambarkan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf yang didukung partainya, sebagai pasangan yang telah memiliki bukti kerja.
Di sisi lain, ia menyebutkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga gemar menyebarkan hoaks yang mengganggu kewarasan publik.
"Sekarang masyarakat berpikir dan melihat apa yang menjadi pilihan mereka pada April 17," katanya.
Baca juga: PSI Sebut Laporan ke Bareskrim terkait Kebohongan Award seperti Maling Teriak Maling
"Yang benar-benar bekerja, yang serius memberikan bukti pada masyarakat atau kubu yang hanya berdasarkan kebohongan atau kita sebut one day one hoaks itu kubunya Prabowo-Sandi," lanjut dia.
Lagipula, Juru Bicara PSI Dara Adinda Kusuma Nasution menambahkan, hoaks yang disampaikan kubu Prabowo-Sandi justru menimbulkan rasa takut yang semakin memperkeruh suasana.
Baca juga: PSI: Kami Siap Dikasih Award, Tak Akan Kami Buang, Akan Kami Pajang
Hoaks yang ia maksud seperti informasi adanya surat suara yang telah dicoblos, penggunaan alat cuci darah yang dipakai beramai-ramai, dan pembangunan jalan tol dengan tidak mengutang.
"Saya kira kebohongan itu lebih parah, jadi orang takut untuk cuci darah, jadi takut KPU tidak jujur, masyarakat jadi tidak percaya sama pemerintah soal tol," terang Dara pada kesempatan yang sama.
Oleh karena itu, PSI menggunakan pemberian kebohongan awards sebagai cara yang kreatif untuk mengatasi polemik tersebut agar suasana tidak semakin keruh menuju pemilu mendatang.
Baca juga: PSI Protes Kebohongan Award Dianggap Alay-alay Politik
Sebelumnya, PSI memberikan penghargaan kebohongan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Andi Arief.
"Penghargaan ini diberikan karena baru awal 2019 sudah terjadi tsunami kebohongan yang dilakukan oleh mereka bertiga," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam jumpa pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Dalam acara jumpa pers itu, PSI turut menyiapkan tiga buah piala dan piagam yang ditujukan untuk Prabowo, Sandi, dan Andi.
Baca juga: PSI Yakin Pemberian Penghargaan Kebohongan Tak Rugikan Paslon Jokowi-Maruf
Prabowo mendapat penghargaan kebohongan ter-lebay awal tahun 2019. Penghargaan itu diberikan atas pernyataan Prabowo uang menyebut selang darah RSCM dipakai 40 kali.
Sementara, Sandiaga mendapat penghargaan kebohongan ter-hqq awal tahun 2019. Penghargaan ini atas pernyataan Sandiaga bahwa Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dibangun tanpa utang.
Terakhir, Andi Arief mendapat penghargaan kebohongan ter-halu awal tahun 2019. Ini karena Andi dianggap ikut menyebarkan hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos untuk pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.