JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik 16 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Salah satu yang dilantik adalah Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf yang juga politisi Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari.
Namun, Hajriyanto tak merasa penunjukannya ini sebagai bentuk balas jasa atau bagi-bagi jabatan dari Jokowi.
"Saya sebetulnya melihat itu tidak ada kaitannya sama sekali," kata Hajriyanto usai pelantikan.
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini meyakini penunjukkannya sebagai Dubes Lebanon didasari aspek profesionalitas.
Ia mengungkapkan, sudah lama diminta bersiap untuk menjadi Dubes Lebanon, jauh sebelum penyusunan timses Jokowi-Ma'ruf. Namun, permintaan formal baru datang dari Kementerian Luar Negeri pada Bulan November lalu.
"Dan karena itu, itu jauh dari bagi-bagi dan sebetulnya itu sudah cukup lama sebelum ada musim-musim timses saya sudah diminta untuk itu tetapi baru sungguh-sungguh dan mendesak baru awal November," kata dia.
Baca juga: Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara
Hajriyanto pun memastikan ia akan melepas jabatan di Golkar dan TKN Jokowi-Ma'ruf setelah resmi dilantik hari ini. Selain itu, Hajriyanto juga akan nonaktif dari pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Dengan dilantik pada hari ini otomatis kami berada pada posisi yang sebagai aparat penyelenggara negara yang ada aturan-aturan tersendiri dan saya mengikuti aturan-aturan yang sudah disepakati bersama sebagai bagian dari rule of the game pelaksanaan pemilu yang luber jurdil," kata dia.
Sebagai dubes Lebanon, Hajriyanto mengaku akan terus memantapkan langkah Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia.
"Kalau ditempat-tempat yang lain keterlibatan Indonesia itu tidak langsung. Tapi di Lebanon ini betul-betul keterlibatan langsung dan ikut melaksanakan ketertiban dunia dengan menjaga perdamaian di sana," kata dia.