Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Jadi Dubes RI untuk Lebanon

Kompas.com - 07/01/2019, 14:40 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik 16 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Salah satu yang dilantik adalah Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf yang juga politisi Partai Golkar, Hajriyanto Y Thohari.

Namun, Hajriyanto tak merasa penunjukannya ini sebagai bentuk balas jasa atau bagi-bagi jabatan dari Jokowi.

"Saya sebetulnya melihat itu tidak ada kaitannya sama sekali," kata Hajriyanto usai pelantikan.

Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini meyakini penunjukkannya sebagai Dubes Lebanon didasari aspek profesionalitas.

Ia mengungkapkan, sudah lama diminta bersiap untuk menjadi Dubes Lebanon, jauh sebelum penyusunan timses Jokowi-Ma'ruf. Namun, permintaan formal baru datang dari Kementerian Luar Negeri pada Bulan November lalu.

"Dan karena itu, itu jauh dari bagi-bagi dan sebetulnya itu sudah cukup lama sebelum ada musim-musim timses saya sudah diminta untuk itu tetapi baru sungguh-sungguh dan mendesak baru awal November," kata dia.

Baca juga: Jokowi Lantik 16 Dubes di Istana Negara

Hajriyanto pun memastikan ia akan melepas jabatan di Golkar dan TKN Jokowi-Ma'ruf setelah resmi dilantik hari ini. Selain itu, Hajriyanto juga akan nonaktif dari pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

"Dengan dilantik pada hari ini otomatis kami berada pada posisi yang sebagai aparat penyelenggara negara yang ada aturan-aturan tersendiri dan saya mengikuti aturan-aturan yang sudah disepakati bersama sebagai bagian dari rule of the game pelaksanaan pemilu yang luber jurdil," kata dia.

Sebagai dubes Lebanon, Hajriyanto mengaku akan terus memantapkan langkah Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia.

"Kalau ditempat-tempat yang lain keterlibatan Indonesia itu tidak langsung. Tapi di Lebanon ini betul-betul keterlibatan langsung dan ikut melaksanakan ketertiban dunia dengan menjaga perdamaian di sana," kata dia.

Kompas TV Selain itu, simak dialog dengan Adam dalam Sapa Indonesia berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com