Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan PSI soal Demokrat Bakal Laporkan Piala Kebohongan untuk Andi Arief

Kompas.com - 05/01/2019, 09:38 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempersilakan jika Partai Demokrat ingin melaporkan pemberian Kebohongan Award dari PSI kepada Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Piala ini diberikan pada Jumat (4/1/2019).

Bagi PSI, pemberian piala ini bukan sesuatu yang melanggar hukum. 

"Kami merasa tidak ada pelangggaran hukum sama sekali yang kami lakukan dengan pemberian Kebohongan Award tersebut," kata Juru Bicara PSI Dara Adinda Nasution saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/1/2019).

Dinda mengatakan, bagi PSI, twit Andi Arief yang mempertanyakan informasi mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos merupakan penyebaran informasi bohong.

Baca juga: Demokrat Buang Kebohongan Award dari PSI ke Tong Sampah

Ia mengklaim, pemberian piala ini bagian dari tanggung jawab politik PSI untuk memberikan pendidikan politik kepada rakyat.

"Lebih dari itu Kebohongan Award juga kami maksudkan untuk menjaga demokrasi dan insitusi demokrasi seperti KPU dari proses delegitimasi dan demoralisasi politisi berpikiran pendek," kata Dinda.

"Silakan menempuh prosedur hukum yang tersedia di negara kita. Kami sebagai partai anak muda selalu taat hukum dan siap mengikuti proses hukum yang tersedia," kata Caleg DPR RI Dapil Sumatera Utara III ini.

Rencana Demokrat laporkan PSI

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebelumnya mengatakan, pihaknya akan melaporkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni karena membuat award untuk Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief.

Ferdinand mengatakan, laporan akan langsung dibuat begitu Divisi Advokat dan Bantuan Hukum Partai Demokrat mendapat izin dari Andi Arief.

"Karena korbannya adalah Andi Arief, tentu kami membutuhkan persetujuan dari dia untuk melaporkan PSI. Kalau Andi Arief menyatakan silakan laporkan, kami akan jadi kuasa hukumnya," ujar Ferdinand ketika dihubungi, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: Piala Kebohongan Ter-HQQ, Ter-Lebay, dan Ter-Halu untuk Prabowo, Sandiaga, dan Andi Arief...

Ferdinand mengatakan, pihaknya akan melaporkan Grace dan Raja karena mereka yang menandatangani piagam penghargaan tersebut.

Piagam dan piala dari PSI dikirimkan dengan ojek online ke Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat sore.

Ferdinand menilai langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.

Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Proses hukum masih berjalan di kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com