Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aria Bima Ajak Andi Arief Sudahi Tindakan yang Bikin Gaduh

Kompas.com - 04/01/2019, 20:22 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Aria Bima, secara pribadi mengajak Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief agar menyudahi tindakan yang dapat memperkeruh situsi menjelang pemilu.

Hal itu diungkapkan Aria menanggapi beberapa informasi bohong atau hoaks yang melibatkan Andi Arief.

Salah satunya, Andi lewat akun Twitter-nya @AndiArief__, menyebut bahwa rumahnya di Lampung digeruduk aparat kepolisian, Jumat (4/1/2019). Pihak kepolisian membantah informasi tersebut.

Baca juga: Pakar Hukum Sebut Tweet Andi Arief Tidak Penuhi Unsur Pidana

"Aku sebagai temannya Andi mengajak supaya kita sudahi hal-hal yang membangun wacana publik yang bikin gaduh dan bikin tidak produktif buat pelaksanaan pemilu ini," saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).

Aria, yang juga merupakan Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengungkapkan ajakan itu ia lontarkan sebagai teman Andi yang sama-sama menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ajakan tersebut, kata Aria, bertujuan agar mereka sebagai alumni universitas tersebut dapat berkontribusi untuk mendewasakan proses demokrasi di Indonesia.

"TKN tidak ada komen, Pak Jokowi-Ma'ruf juga tidak ada komen, yang ada komen hanya Aria Bima temannya Andi Arief, supaya menjaga integritas sesama alumni Gadjah Mada untuk membuat kontribusi terhadap proses kita mematangkan pendewasaan demokrasi ini," jelasnya.

Aria mengingatkan agar cara-cara yang tidak produktif dalam membangun demokrasi untuk ditinggalkan.

"Sekali lagi untuk tidak menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif buat proses kita membangun yang kita cita-citakan," terang Aria.

"Jangan sampai hal-hal yang kita keluarkan sebagai timses, dimana kontestasi bukan suatu arena panjang kita bermusuhan, lawan politik merupakan mitra kita membangun peradaban demokrasi," sambung dia.

Andi Arief diketahui sedang berada dalam pusaran pemberitaan hoaks soal penemuan tujuh kontainer asal China di Terminal Tanjung Priok yang berisi surat suara pemilu tercoblos pada pasangan capres cawapres nomor urut 01.

Pada Rabu (2/1/2019) malam, melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_, Andi menuliskan, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar".

Pada Rabu malam itu pula, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung mengecek berkas bersama Bawaslu dan Bea dan Cukai di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Setelah dicek, KPU menyatakan kabar tersebut bohong. KPU juga membantah kabar yang menyebut KPU telah menyita satu kontainer yang berisi surat suara yang sudah dicoblos.

"Hari ini kami memastikan, berdasarkan keterangan yang didapat oleh pihak Bea Cukai, tidak ada kebenaran tentang berita tujuh kontainer tersebut, itu tidak benar," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Halaman:


Terkini Lainnya

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com