Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga untuk Jokowi-JK di Istana...

Kompas.com - 03/01/2019, 15:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pintu masuk Istana Negara, Jakarta, dipenuhi papan karangan bunga.

Karangan bunga warna-warni itu bertuliskan ucapan selamat bekerja pada tahun 2019 untuk pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Berdasarkan informasi dari pengamanan dalam Istana, karangan-karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak tanggal 1 Januari 2019.

Rupanya, inisiator pengiriman karangan bunga itu adalah sebuah komunitas lintas profesi yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Ada yang berprofesi sebagai pengajar, notaris, ibu rumah tangga, dokter, wiraswasta dan lain-lain.

"Inisiatornya adalah Ibu Erna Anggraeni dan Ibu Maya. Keduanya adalah alumni SMA 3 Malang yang tergabung dalam sebuah komunitas orang-orang yang pernah berdomisili di Malang," ujar Haryadi, anggota komunitas tersebut.

Baca juga: Pria di China Beri Karangan Bunga dari 3.344 Lembar Uang untuk Kekasihnya

 

Ide awalnya adalah bagaimana menyampaikan apresiasi terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla selama empat tahun terakhir, sekaligus memberikan semangat agar dapat terus menjalankan program-program pembangunan di tahun 2019 ini.

Adapun, karangan bunga papan dipilih sebagai bentuk apresiasi itu lantaran bunga dinilai sebagai bentuk apresiasi yang sifatnya universal.

"Awalnya kami mau mengirimkan bunga segar. Tapi ketika uang patungan dikumpulkan, enggak cukup. Jadi kami kirim bunga papan saja," ujar Haryadi.

Baca juga: Viral Karangan Bunga Raksasa, Ini Kata Go-Jek

 

Ide itu kemudian mendapatkan dukungan dari anggota lainnya. Akhirnya, mereka memesan karangan bunga untuk dikirimkan ke Istana Presiden.

Haryadi sekaligus menegaskan pengiriman karangan bunga papan ini sama sekali bukanlah terkait dengan tahun politik. Sebab, komunitasnya bukanlah relawan Jokowi.

"Kami anggota komunitas juga enggak saling mengetahui pilihan politik. Karena pilihan politik ya kami serahkan ke masing-masing. Ini cuma bentuk kami mengapresiasi pemerintah yang sudah bekerja dan memberi semangat agar kerja di 2019 tidak kendor, itu saja," ujar Haryadi.

Kompas TV Sejumlah karangan bunga, nampak terpajang di Mabes Polri. Dalam karangan bunga tersebut, tertulis ucapan belasungkawa dan dukungan untuk Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com