JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah longsor menjadi bencana yang paling sering terjadi di wilayah Sukabumi selama 10 tahun terakhir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan, dalam kurun waktu itu, terjadi 132 bencana tanah longsor di Sukabumi.
"Jadi selama 10 tahun terakhir longsor adalah bencana yang paling banyak di Kabupaten Sukabumi," kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Longsor di Sukabumi
Kejadian tanah longsor terakhir terjadi di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, sekitar pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/12/2018).
Berdasarkan data BNPB per Rabu (2/1/2019), bencana ini merenggut 13 korban jiwa dan 20 orang masih dinyatakan hilang.
BNPB juga mencatat, 63 orang ditemukan selamat, 3 orang luka-luka, dan 30 rumah tertimbun tanah longsor.
Jika mengacu pada pada data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), daerah Sukabumi memang rawan terhadap bencana tersebut.
Sementara, masyarakat di daerah tersebut dan daerah lain yang berpotensi terjadinya tanah longsor belum mendapatkan pendidikan kebencanaan.
Baca juga: BNPB Sebut Korban Terdampak Longsor di Sukabumi Bakal Direlokasi
"Pengakuan masyarakat belum mendapat sosialisasi, belum dapat pendidikan kebencanaan untuk mengetahui antisipasi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi longsor, sehingga inilah prioritas kami," kata Sutopo.
Oleh karena itu, Sutopo mengimbau seluruh pihak untuk memerhatikan data sebaran wilayah rawan longsor yang dikeluarkan oleh PVMBG.
Pemerintah daerah juga diharapkan memerhatikan perihal tata ruang kota serta perizinan bangunan agar daerah rawan bencana tidak ditempati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.