JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah isu mewarnai pemberitaan halaman Nasional Kompas.com pada Rabu (2/1/2019) hingga Kamis (3/1/2019) pagi.
Beberapa berita yang menjadi perhatian publik di antaranya mengenai sindiran yang beberapa kali dilontarkan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk partai koalisi pengusungnya terkait sumbangan dana kampanye.
Dalam beberapa kesempatan, keduanya menyinggung soal partai-partai koalisi yang belum memberikan sumbangan.
Dari catatan sumbangan dana kampanye pasangan ini, sekitar 70 persen dari total Rp 54 miliar, sebagian besar berasal dari Sandiaga.
Pemberitaan mengenai laporan sumbangan dana kampanye ini juga mendapatkan perhatian dari pembaca.
Selengkapnya, berikut rangkuman 5 berita populer di halaman Nasional pada Rabu (2/1/2019) kemarin:
Pada Senin (31/12/2018), Sandiaga Uno kembali menyebutkan partai-partai koalisi pendukungnya bersama Prabowo Subianto, yang belum memberikan sumbangan dana kampanye.
Tiga partai koalisi, Partai Amanat Nasional, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera, disebut dalam pernyataan Sandiaga.
Menanggapi Sandiaga, elite PKS dan Demokrat memberikan pernyataan. Bagi Demokrat, tak elok membahas sumbangan dana kampanye di publik. Demokrat menilai, sumbangan tak hanya dalam bentuk dana kampanye. Dukungan partainya dan kader Demokrat diberikan dalam bentuk lain, di antaranya melalui alat peraga kampanye (APK).
Hal yang sama diungkapkan PKS.
Pernyataan soal sumbangan dana kampanye ini bukan kali pertama dilontarkan.
Sebelumnya, Prabowo juga pernah menyindir para elite parpol koalisi yang belum memberikan sumbangan. Padahal, masyarakat sudah lebih dulu memberikan sumbangan dana kampanye.
Selengkapnya, baca berita-berita berikut ini:
Kata Sandiaga soal PKS, PAN, dan Demokrat yang Belum Sumbang Dana Kampanye
Demokrat: Tidak Elok Membahas Sumbangan Dana dari Parpol Koalisi
Disebut Belum Sumbang Dana Kampanye Prabowo-Sandi, Ini Kata PKS
Berdasarkan laporan yang disampaikan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno kepada Komisi Pemilihan Umum, dana kampanye pasangan ini sebesar Rp 54 miliar.
Bendahara BPN Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa sebagian besar dana tersebut berasal dari pasangan calon, terutama Sandiaga Uno.
Baca: Total Penerimaan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 54 Miliar, 70 Persen dari Sandiaga
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai, klaim keberhasilan pembangunan pada pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membodohi masyarakat.
Salah satunya adalah pembangunan jalan tol. Menurut Fadli, pembangunan jalan tol lebih seperti praktik bisnis dengan rakyat, bukan pelayanan masyarakat.
Mengapa?
Baca: Fadli Zon: Bagaimana Ceritanya Jalan Tol Diklaim sebagai Prestasi Pembangunan?
PKS memberikan pernyataan soal pernyataan bahwa partainya belum memberikan sumbangan dana kampanye.
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan, partai pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah memberikan sumbangan besar.
Sumbangan tersebut bukan dalam bentuk dana kampanye.
"Pada faktanya, partai pendukung Prabowo-Sandi sudah memberikan bantuan yang sangat dahsyat. Apa itu? Kami merekomendasikan atau mencalonkan mereka sebagai calon presiden dan wakil presiden," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Rabu (2/1/2019).
Selengkapnya, baca: PKS: Partai Koalisi Prabowo-Sandiaga Sudah Berikan Bantuan yang Sangat Dahsyat
Pendirian sejumlah posko pemenangan Prabowo-Sandiaga di Jawa Tengah bukan tanpa tujuan. Timses Prabowo-Sandiaga menyatakan, mereka ingin mengonsolidasikan kekuatan di Jateng sehingga bisa mengubah stigma Jateng "Kandang Banteng" menjadi basis "Lumbung PaDi".
Baca juga: Timses Prabowo-Sandiaga: Stigma Jateng Kandang Banteng Akan Diubah Jadi Lumbung PaDi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.