Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Ma'ruf Amien, Adik Gus Dur Ungkap Harapan Bangkitnya Koperasi

Kompas.com - 31/12/2018, 18:01 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adik Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Lily Chodidjah Wahid membagi pandangannya mengenai program koperasi sebagai peningkatan ekonomi kerakyatan, ketika bertemu dengan calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

Lily percaya semangat Ma'ruf mengenai ekonomi kerakyatan bisa terwujud dengan memberdayakan kembali koperasi.

"Saya yakin Pak Kiai ini tentang ekonomi keumatan itu bisa nyambung dengan koperasi. Jadi mudah-mudahan nanti ke depan juga koperasi Indonesia tumbuh dan bangkit lagi. Itu yang saya harapkan dari Pak Kiai," ujar Lily di kediaman Ma'ruf, Jalan Situbondo, Senin (31/12/2018).

Baca juga: Adik Gus Dur: Cak Imin Tak Cerdas, Mau Jadi Ketum PKB dan Menteri

Mantan politisi PKB itu menilai koperasi di Indonesia kini seperti antara ada dan tiada. Padahal, koperasi bisa membangkitkan ekonomi kerakyatan.

Apalagi jika dikaitkan dengan koperasi di pesantren. Lily mengatakan, dulu Gus Dur memiliki konsep ekonomi pesantren. Menurut dia, konsep ini sangat berkaitan dengan upaya penguatan ekonomi di akar rumput.

Ekonomi pesantren pun sering diimplementasikan para santri dengan membuat koperasi-koperasi. Dia menilai konsep koperasi sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan ekonomi pesantren bisa disinergikan.

"Kalau kita sudah bicara pesantren, maka itu enggak bisa enggak menyentuh akar rumput. Karena para santri yang ada di situ orang tuanya ada di akar rumput," kata Lily.

Sementara itu, Ma'ruf menilai program koperasi masih relevan pada era ini. Program ini tinggal disesuaikan dengan kondisi ekonomi di Indonesia.

Baca juga: Adik Gus Dur: Sebagai Teman, Tidak Mungkin Saya Tak Dukung Maruf Amin

"Jadi saya kira masih sangat relevan, cuma nanti kita sesuaikan saja dengan dinamika kehidupan kita sekarang," kata Ma'ruf.

Dia juga sepakat dengan konsep ekonomi pesantren yang dijelaskan Lily. Ma'ruf mengatakan banyak koperasi yang berkembang di pesantren-pesantren. Dia ingin koperasi di pesantren bisa diberdayakan lagi.

"Saya kira pemerintah mendukung upaya itu, tapi kita fokus supaya peran-perannya lebih jelas," kata dia.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 1, Ma’ruf Amin berharap siapapun panelis yang dipilih KPU bisa bersikap adil. Ia juga berharap panelis debat bisa bersikap obyektif agar debat capres dan cawapres bisa berjalan dengan efektif. Ma’ruf menilai pemilihan panelis dan moderator debat adalah kewenangan KPU dan telah disepakati masing-masing pasangan capres dan cawapres.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com