Dua ratus tahun kemudian, mereka belajar cara menembakkan bahan peledak ke udara. Masyarakat China kemudian membuat petasan dalam bentuk roket pertama yang menggunakan balutan kayu.
Pada abad ke-13, sampel dan formula bubuk mesiu mulai mengalir ke Eropa dan Arab dibawa oleh para diplomat, penjelajah, dan misionaris.
Beberapa ilmuwan Barat kemudian meggunakan bubuk ini untuk membangun persenjataan militer yang kuat untuk kepentingan peperangan.
Sementara itu, bubuk mesiu yang lebih lembut digunakan sebagai kembang api dan hal itu semakin populer. Kegunaan kembang api untuk memperingati kemenangan militer, kemudian untuk meningkatkan perayaan publik dan upacara keagamaan.
Pada abad pertengahan, ahi kembang api di Inggris dikenal sebagai firemasters. Mereka memiliki asisten yang dikenal dengan sebutan "orang hijau" atau "green men". Mereka mengenakan penutup kepala berwarna hijau untuk melindungi kepala mereka dari percikan api.
Para green men juga berperan sebagai pelawak, menghibur orang banyak dengan lelucon ketika mereka menyiapkan atraksi kembang api.
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup pada Malam Tahun Baru 2019
Itu merupakan profesi yang berbahaya pada saat itu, dengan banyak green men yang menderita luka-luka karena kesalahan dalam memainkan kembang api.
Ketika era Renaissance, sekolah-sekolah di Italia melatih para seniman kembang api dengan lebih baik lagi. Orang Italia juga memasukkan sejumlah logam dan zat tambahan lainnya, menciptakan percikan api terang dan beraneka warna yang terlihat dalam pertunjukan kembang api.
Kembang api mendapatkan daya tarik sendiri bagi masyarakat Eropa ada umumnya. Penggunaan kembang api semakin populer ketika bertepatan dengan penobatan maupun festival tertentu.
Ketika Amerika Serikat terbentuk pada 4 Juli 1776, kembang api ikut menghiasi negara yang baru terbentuk itu.
Tahun berikutnya, pertunjukan kembang api memperingati ulang tahun pertama negara yang baru lahir itu. Tradisi ini berlanjut pada peringatan kemerdekaan berikutnya, tiap tahun.
Kembang api juga menerangi langit untuk menandai acara-acara lain yang secara nasional, termasuk pelantikan presiden sepanjang perjalanan kembali ke George Washington dan hari libur seperti Malam Tahun Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.