JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Hartono Laras menyebut bahwa realisasi anggaran Kemensos hingga Desember 2019 mencapai 94,99 persen dari total anggaran Rp 43,2 triliun.
"Kita nomor dua tertinggi setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Hartono pada press briefing akhir tahun di Jakarta, Jumat (28/12/2018), seperti dikutip Antara.
Hartono mengatakan, bagi Kemensos, 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan. Itu lantaran banyaknya peristiwa bencana alam.
Namun pada tahun ini pula, lanjut Hartono, Kemensos meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan penghargaan "Top 40 Inovasi pelayanan Publik" dari Kementerian PAN RB bagi UPT Kemensos.
Dia mengatakan, meski 2018 Kemensos dipimpin oleh tiga menteri berbeda, namun seluruh program berjalan mulus.
Seperti diketahui, Kemensos pernah dipimpin Khofifah Indar Parawansa yang mengundurkan diri karena maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur, digantikan Idrus Marham yang juga mundur karena ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus korupsi lalu digantikan Agus Gumiwang Kartasasmita yang menjabat hingga kini.
"Semua program berjalan baik dan ada saling penguatan meski dipimpin tiga menteri dalam setahun ini," kata dia.
Hartono mengatakan, program yang berjalan baik seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah berubah menjadi non tunai dan jumlah penerima manfaatnya terus bertambah. Pada 2015 jumlah KPM PKH 3,5 juta, sementara 2018 menjadi 10 juta.
Tahun ini, PKH menjangkau penyandang disabilitas berat dan lansia yang berada di keluarga penerima PKH juga diberikan bantuan masing-masing Rp2,4 juta.
Pada 2018 jumlah penyandang disabilitas dalam keluarga PKH sebanyak 119.311 orang dan lansia sebanyak 1,6 juta orang.
Di bidang rehabilitasi sosial, beberapa kegiatan prioritas yang telah dilaksanakan selama empat sejak 2015, adalah Rehabilitasi Sosial Anak yang menjangkau 461.942 orang atau 1,69 persen dari total populasi.
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sosial menjangkau 170.995 orang atau 2,85 persen dari total populasi. Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza sebanyak 45.680 orang.
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dan Korban Perdagangan Orang menjangkau 76,019 orang serta Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia yang menjangkau 177.393 orang.