PANDEGLANG, KOMPAS.com - Bupati Pandeglang Irna Narulita memastikan bahwa logistik untuk warga yang terdampak bencana tsunami Selat Sunda mencukupi hingga tujuh hari ke depan.
Hal itu disampaikan Irna saat bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dalam rangka peninjauan pasca-bencana, di Kantor Bupati, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018).
"Kami sampaikan bahwa kebutuhan logistik cukup sampai dengan tujuh hari ke depan," ujar Irna.
Kendati demikian, ia menyebut tim menemui kendala pada pendistribusian logistik tersebut.
Ia mencontohkan akses ke Kecamatan Sumur, salah satu wilayah yang mengalami kerusakan paling parah, sempat terputus.
Baca juga: Kecamatan Labuan di Pandeglang Dilanda Banjir, Ratusan Warga Dievakuasi
Di hari kedua, personel TNI dan Polri sudah mulai masuk sekaligus membuka akses ke wilayah tersebut. Namun akses belum sepenuhnya lancar.
"Hari kedua kami minta tolong danrem sudah masuk, TNI-Polri ada 3.200 personel, baru 72 orang untuk bisa meratakan puing-puing jalan karena terputus, ada pohon, dan sebagainya," jelas dia.
Selain itu, Irna mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memastikan distribusi logistik ke daerah tersebut dapat berjalan baik.
Menurut data yang ia kemukakan per hari ini pukul 07.00 WIB, korban meninggal di daerah Pandeglang sebanyak 288 orang.
Selain itu, sebanyak 751 orang mengalami luka-luka, dan sembilan orang masih hilang. Di Pandeglang, sebanyak 14 hotel dan sekitar 100 warung mengalami kerusakan lantaran terdampak tsunami.
Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: 18.794 Warga Serang dan Pandeglang Masih Mengungsi, Takut Tsunami Susulan
Data sementara BNPB hingga Jumat (28/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 426 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.
Selain korban meninggal, tercatat 7.202 orang luka-luka, 23 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 40.386 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.
Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.