JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengungkap alasan mengapa TKN Jokowi terkesan reaktif merespons serangan kubu pesaing.
Ia mengatakan reaksi TKN adalah menanggapi pertanyaan dari media yang berupaya mengklafirikasi atau meminta pandangan terkiat pernyataan kubu pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
"Mengapa TKN merespons apa yang disampaikan oleh kubu sebelah, karena itu ditanyakan oleh teman-teman media kepada TKN. Dalam konteks menjawab apa yang ditanyakan oleh media itulah sebenarnya TKN bereaksi," kata Arsul ketika dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (27/12/2018).
Baca juga: Dukung Jokowi-Maruf, Kelompok Buruh KSPSI Minta PP 78 Direvisi
Arsul berpandangan, TKN kemungkinan tidak akan bereaksi secara khusus jika tidak dimintai tanggapan.
Kendati demikian, ia menganggap wajar apabila media meminta tanggapan TKN terkait isu yang dilontarkan kubu Prabowo-Sandiaga.
"Begitu banyak hal-hal yang disampaikan Pak Prabowo atau Sandi Uno seringkali dinilai kontroversial sehingga punya news value, maka wajar pula diminta TKN meresponnya," jelas dia.
Ke depan, Arsul mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk menghadapi media.
Namun demikian, Arsul mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf akan terus mengemukakan ide dan gagasan serta visi misi. Tim, kata Arsul, akan fokus pada isu-isu penting, misalnya soal hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), dan sosial ekonomi.
"Kami akan menekankan hal-hal yang terkait dengan visi misi dan agenda aksi pemerintahan Pak Jokowi ke depan, tapi tetap akan merespons juga pertanyaan media terkait apa yang disampaikan oleh kubu sebelah," ungkapnya.
Sebelumnya, pengamat politik dari Exposit Strategic Politica, Arif Susanto, menilai TKN Jokowi-Ma'ruf terlalu reaktif dengan isu-isu yang dilempar kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kelemahan tim Jokowi-Ma'ruf adalah sikapnya yang reaksioner," ujar Arif dalam sebuah diskusi di Jalan Pakubuwono, Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Menurut Arif, tidak masalah jika TKN Jokowi-Ma'ruf melakukan perlawanan terhadap serangan-serangan lawan.
"Counter attack memang harus dilakukan. Tetapi tidak membuat tim kampanye kehilangan fokus. Tim harus tetap fokus," ujar Arif.
Baca juga: Timses Jokowi-Maruf Dinilai Terlalu Reaktif Respons Serangan Tim Prabowo-Sandiaga
Arif mengingatkan, ada hal lain yang lebih penting untuk dikerjakan yaitu menarik dukungan para swing voters.
Generasi muda, pelajar, pemilih baru, dan masyarakat menengah ke atas merupakan segmen swing voters yang harus diperlakukan serius untuk kemenangan pada Pilpres 2019.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.