JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo meminta agar elite partai politik serta pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak memengaruhi pemilih dengan kosakata yang negatif.
Menurut Ratna, masih ada elite politik dan tim sukses pasangan calon yang berusaha menjatuhkan lawannya dengan menggunakan kosakata yang tidak baik.
Hal ini terjadi selama masa kampanye.
"Jangan pengaruhi pemilih dengan kosakata negatif, dengan menjatuhkan progam, visi misi paslon lain," kata Ratna di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).
Baca juga: Masa Kampanye Sisa 4 Bulan, Paslon Diminta Cerahkan Masyarakat soal Visi-Misi dan Program
Ratna menganjurkan tim sukses kedua pasangan calon untuk meyakinkan pemilih dengan program andalan dan visi misi calon yang didukungnya.
Pada masa kampanye, penting bagi pemilih untuk mendapat informasi mengenai visi-misi dan program calon pemimpin mereka.
"Harusnya masing-masing paslon ini berusaha menyakinkan pemilih. Ini loh program saya, saya akan melaksanakan dengan cara ini. Dan keberhasilannya bisa kita capai dalam target waktu segini, terukur, tanpa enggak usah kepo-kepo dengan program lain terus menjatuhkan," kata Ratna.
Menurut Ratna, hal itu merupakan cara untuk menciptakan demokrasi yang sehat.
Baca juga: Kampanye Capres-Cawapres Seharusnya Disisipi Pendidikan Politik
Ia menyayangkan waktu 3 bulan masa kampanye lebih banyak digunakan pasangan calon dan tim sukses untuk melakukan kampanye yang tidak substansial.
Jika hal ini terus menerus terjadi, maka tidak akan tercipta proses demokrasi yang sehat dan mendidik.
"Yang muncul saling hal-hal yang tidak pada substantif, memang membuat kita semua menjadi miris dengan kampanye ini," ujar Ratna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.