Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/12/2018, 14:53 WIB
Penulis Jessi Carina
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno memilih untuk mengabaikan kritikan lima pendiri PAN terhadap Amien Rais. Eddy mengatakan DPP PAN tetap solid mendukung Amien Rais baik terkait posisinya maupun pandangan politiknya.

"Saya pribadi akan mengabaikan imbauan mereka," kata Eddy kepada wartawan, Rabu (26/12/2018).

Lima pendiri PAN yang dimaksud yaitu Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Kritikan terhadap Amien Rais tersebut mereka sampaikan lewat surat terbuka.

Eddy mengatakan mereka sudah lama tidak aktif di partai. Mereka juga tidak punya akar atau pengikut di partai.

Baca juga: Pendiri PAN Kritik Amien Rais Bergabung dengan Politisi yang Ingin Kembalikan Orde Baru

Selain itu, kata Eddy, para pendiri tersebut memiliki pilihan politik berbeda dalam Pemilihan Presiden 2019. Semua itu menjadi alasannya untuk tidak mendengar kritikan mereka.

"Kami menghormati posisi mereka yang menulis surat tersebut, tetapi kami meminta mereka menghormati posisi kami di DPP PAN yang solid mendukung Pak Amien Rais, terkait posisi dan pandangan politiknya," ujar Eddy.

Dengan adanya surat itu, Eddy menegaskan internal PAN tetap solid. Kader PAN tetap solid menjalankan instruksi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Dia pun meminta semua pihak yang berkaitan dengan PAN ikut menjaga keutuhan itu.

"Kami meminta seluruh pihak di internal PAN maupun mereka yang memiliki keterkaitan dengan PAN untuk menjaga keutuhan partai dan tidak membuat suasana keruh sehingga timbul persepsi bahwa PAN rapuh di dalam," kata dia.

Baca juga: Albert Hasibuan Sebut Amien Rais Batasi Perkembangan PAN

Sebelumnya, lima pendiri PAN mengkritik pernyataan dan sikap politik Amien Rais. Mereka bahkan meminta Amien untuk berhenti dari dunia politik praktis dan keanggotaan PAN.

Ada sejumlah alasan yang membuat lima pendiri PAN mengeluarkan pernyataan tersebut. Pertama, Amien dinilai cenderung eksklusif dan tidak menjaga kerukunan bangsa di setiap pernyataannya.

Kedua, Amien disebut telah mendukung dan bergabung dengan politisi yang akan mengembalikan kekuatan orde baru. Padahal Amien merupakan salah satu tokoh reformasi.

Ketiga, Amien dinilai telah menjadikan agama sebagai alat meraih kekuasaan. Keempat, Amien juga disebut telah memperkeruh suasana karena menyebarkan berita kebangkitan PKI.

Terakhir, Amien disebut berat menyerahkan PAN kepada generasi berikutnya karena terus menerus mengeluarkan manuver politik.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Polri Bakal Maksimalkan Pengawasan Aktivitas Impor Ilegal di Pintu Masuk

Nasional
Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Kemenkes Tegaskan Obat dan Alkes Pasien Gagal Ginjal Akut Masih Ditanggung BPJS

Nasional
Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Dugaan Korupsi Cukai Rokok di Tanjung Pinang Rugikan Negara Lebih Rp 250 M

Nasional
Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Komisi III Bakal Soroti Kekayaan dan Isu Plagiarisme Calon Hakim Agung Triyono Martanto di Fit And Proper Test

Nasional
Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Singung Potensi Wisatawan, Sandiaga Harap Piala Dunia Tetap Digelar di Indonesia

Nasional
Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Besok, MAKI Laporkan Kepala PPATK, Mahfud MD dan Sri Mulyani ke Bareskrim Polri

Nasional
Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Menko Mahfud Persilakan Komnas HAM Usut Lagi Tragedi Kanjuruhan

Nasional
Politikus Demokrat Curiga Mahfud Punya Motif Politik di Balik Laporan Transaksi Rp 349 T

Politikus Demokrat Curiga Mahfud Punya Motif Politik di Balik Laporan Transaksi Rp 349 T

Nasional
Jokowi Minta Buka-bukaan soal Transaksi Janggal Kemenkeu, Mahfud: Jangan Ditutupi!

Jokowi Minta Buka-bukaan soal Transaksi Janggal Kemenkeu, Mahfud: Jangan Ditutupi!

Nasional
Pro dan Kontra Partisipasi Israel di Piala Dunia U-20, Mahfud: Kita Jalani untuk Cari Jalan Keluar

Pro dan Kontra Partisipasi Israel di Piala Dunia U-20, Mahfud: Kita Jalani untuk Cari Jalan Keluar

Nasional
Wamenkumham Akan Diperiksa Terkait Laporan yang Dibuat Asprinya

Wamenkumham Akan Diperiksa Terkait Laporan yang Dibuat Asprinya

Nasional
Kampanye di Rumah Ibadah dan Politik Uang, Peserta Pemilu Siap-siap Terima Hukuman Ini

Kampanye di Rumah Ibadah dan Politik Uang, Peserta Pemilu Siap-siap Terima Hukuman Ini

Nasional
Polemik Larangan Buka Bersama, Jokowi: Ini Bukan untuk Masyarakat Umum!

Polemik Larangan Buka Bersama, Jokowi: Ini Bukan untuk Masyarakat Umum!

Nasional
Update 27 Maret 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 329 dalam Sehari, Total Capai 6.744.362

Update 27 Maret 2023: Kasus Covid-19 Bertambah 329 dalam Sehari, Total Capai 6.744.362

Nasional
Kemendagri Harap Verifikasi Ulang Prima Tak Usik Tahapan Pemilu 2024

Kemendagri Harap Verifikasi Ulang Prima Tak Usik Tahapan Pemilu 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke