Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecamatan Sumur dan Labuan di Pandeglang Jadi Fokus PMI Lakukan Penanganan Pasca-tsunami

Kompas.com - 26/12/2018, 14:29 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) fokus melakukan penanganan di dua wilayah terdampak tsunami, yaitu Kecamatan Sumur dan Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.

Kepala Sub Tanggap Darurat PMI Pusat Ridwan Sobri Carman menjelaskan, hal itu menjadi tugas mereka setelah diputuskan dalam rapat koordinasi bersama tim SAR gabungan.

"Karena kita sudah melakukan rapat koordinasi lintas organisasi, kita diminta untuk fokus berada di Kecamatan Sumur dan Labuan, Pandeglang," ujar Ridwan saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (26/12/2018).

Kegiatan penanganan yang mereka lakukan, kata Ridwan, yaitu evakuasi para korban, memberikan pelayanan kesehatan, dan mendistribusikan bantuan logistik.

Baca juga: 14 Tahun Tsunami Aceh, Ini 5 Fakta yang Perlu Diketahui

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh tim medis yang telah diturunkan sebelumnya. Tim tersebut terdiri dari satu dokter umum, dua perawat, satu apoteker, satu bidan, beserta ambulans.

Sementara itu, mereka masih mendistribusikan logistik kepada para korban, misalnya air bersih, selimut, dan terpal.

"Kemudian terutama distribusi air bersih dengan tangki kita yang kapasitas 5.000 liter, masih dilakukan di dua wilayah itu," ungkap dia.

Kondisi geografis masih menjadi kendala bagi PMI untuk melakukan penanganan di Kecamatan Sumur, yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Baca juga: Longsoran yang Sebabkan Tsunami Selat Sunda Seluas 64 Hektar

Ridwan mengatakan, jalan atau akses menuju desa-desa yang berada jauh di dalam kawasan tersebut tidak dalam kondisi bagus.

"Aksesnya kalau kita ke Kecamatan Sumur masih bagus jalannya, tapi begitu masuk dari Sumur ke sana (ke beberapa desa yang terrdampak juga), itu jalannya kurang bagus," terang dia.

Di sisi lain, untuk wilayah Labuan, ia mengatakan daerah tersebut cukup strategis untuk menempatkan personel dan logistik agar memudahkan mobilisasi.

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 429 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.485 orang luka-luka, 154 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 16.802 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Jokowi Targetkan Negosiasi Kepemilikan Saham PT Freeport Selesai Juni 2024

Nasional
Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal 'Drop' di Yordania

Indonesia Kirim Bantuan untuk Palestina Lewat Udara, TNI Bakal "Drop" di Yordania

Nasional
RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

RI Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport, Jokowi: 80 Persen Pendapatan Akan Masuk ke Negara

Nasional
Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Penyidikan Selesai, Nilai Gratifikasi dan TPPU Hakim Agung Gazalba Saleh Capai Rp 9 M

Nasional
Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kenaikan Pemudik Diprediksi Capai 56 Persen Tahun Ini, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Nasional
Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Jokowi: Mudik Tahun ini Kenaikannya 56 Persen, Total Pemudik 190 Juta

Nasional
Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Jawaban Puan Ditanya soal Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Pilpres 2024

Nasional
Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Yusril Kutip Ucapan Mahfud soal Gugatan ke MK Bukan Cari Menang, Sebut Bertolak Belakang

Nasional
Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Tunggu Langkah Prabowo, Golkar Tak Masalah PDI-P Merapat ke Koalisi Pemerintahan Selanjutnya

Nasional
Yusril Kembali Klarifikasi Soal 'Mahkamah Kalkulator' yang Dikutip Mahfud MD

Yusril Kembali Klarifikasi Soal "Mahkamah Kalkulator" yang Dikutip Mahfud MD

Nasional
Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Setelah Lebaran, Ketua MA Proses Pengisian Wakil Ketua MA Non-Yudisial dan Sekretaris MA yang Kosong

Nasional
Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Jokowi: Saya Tidak Mau Berkomentar yang Berkaitan dengan MK

Nasional
KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

KPU dan Kubu Prabowo Kompak, Anggap Gugatan Anies dan Ganjar Langgar Aturan MK

Nasional
Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Sekjen Golkar: Bayangkan kalau Kita Lagi Siapkan Pilkada, Malah Bicara Munas, Apa Enggak Pecah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com