Dilansir Harian Kompas yang terbit pada 8 Januari 2005, pantai-pantai yang berada Sri Lanka, India, Thailand, Malaysia, Somalia, Bangladesh, Maladewa, dan Kepulauan Cocos.
Ribuan jiwa manusia menjadi korban, banyak bangunan hancur dan rusak berat akibat keganasan tsunami itu.
Baca juga: Pengetahuan Bencana Meningkat sejak Tsunami Aceh, tapi Belum Jadi Sikap
Peristiwa 26 Desember 2004 menjadi gempa terdahsyat di abad ke-21. Akibatnya menhancurkan wilayah Aceh dan sekitarnya. Gelombang itu juga mencapai kawasan di Thailand, Sri Lanka dan India.
Dilansir Deutsche Welle, setelah bencana itu beberapa negara mengerahkan bantuannya menuju Aceh. Kapal induk Amerika Serikat USS Abraham Lincoln membantu evakuasi korban dan penyaluran bahan bantuan.
Selain itu, masyarakat internasional memberikan bantuan untuk kawasan bencana tsunami senilai 2 miliar dollar AS.
Selain itu, dari pihak Indonesia mulai memberikan bantuan berupa dana dan barang kebutuhan darurat seperti makanan, tenda, air minum, selimut, obat-obatan, tenaga medis dan pencarian korban.
Tsunami yang menerjang Aceh dan beberapa negara dekat Samudra Hindia banyak menimbulkan korban jiwa. Setidaknya tercatat dari Sumatra sampai Kepulauan Andaman, Thailand, India Selatan, Sri Lanka dan sebagian Afrika, ada sekitar 230.000 orang yang tewas di 14 negara.
Kerusakan parah terjadi di wilayah Aceh dengan kurang leih sekitar 170.000 orang tewas. Semua bangunan hancur yang berada di sekitar pantai dan ratusan orang kehilangan tempat tinggalnya.
Setelah 14 tahun sejak tsunami melanda, Aceh dan sekitarnya sudah berbenah dengan baik. Wilayah kota dan perdesaan sekiar juga sudah tertata. Insfratruktur juga telah pulih dengan maksimal.
Psikologi warga yang selamat juga telah bangkit. Untuk mengenang memori kolektif mereka terhadap bencana itu, maka dibangunlah Museum Tsunami.
Dalam Museum Tsunami terdapat suara rekaman perempuan yang menyanyikan lagu dalam bahasa Aceh. Selain itu dipajang juga keadaan Aceh ketika terjadinya bencana tsunami.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga menetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari libur daerah. Pemerintah setempat meminta warga untuk melakukan peringatan dengan aneka aktivitas religi dan refleksi tiap tahunnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.