Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Ma'ruf Amin dan Wajah-wajah Tegar Korban Tsunami Selat Sunda

Kompas.com - 26/12/2018, 07:10 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Suasana kediaman calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo nomor 12 sudah ramai sejak setelah subuh pada Selasa (25/12/2018). Mobil-mobil diparkir berbaris di depan rumahnya. Orang keluar masuk rumah sambil membawa kardus dan karung.

Pagi itu, Ma'ruf beserta timnya akan berangkat ke Pandeglang, Banten untuk bertemu korban tsunami Selat Sunda. Sebagai orang Banten, kedatangan Ma'ruf kali ini memiliki kesan mendalam. Sebab, bencana terjadi di wilayah yang punya kedekatan batin terhadap dia.

"Kami merasa prihatin, merasa ikut bersedih. Mereka adalah keluarga kami karena itu kami akan ke sana supaya tidak hanya melihat dari jauh, kami juga ingin berbicara, berbincang, dan berbagi rasa," ujar Ma'ruf di depan rumahnya.

Ma'ruf membawa berbagai macam bantuan seperti beras, sarung, dan tenda. Dia juga dititipi obat-obatan dari perusahaan Kimia Farma untuk diberikan kepada para korban.

Baca juga: Gabungnya TGB ke Golkar Dinilai Akan Untungkan Jokowi-Maruf

Sekitar pukul 07.00 WIB, Ma'ruf berangkat ke Pandenglang dengan ditemani sang istri, Wury Estu Handayani. Tujuan pertama mereka adalah Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang.

RSUD tersebut memang menjadi salah satu tempat dirawatnya korban yang selamat. Sudah sekitar tiga hari sejak bencana datang. Wajah-wajah korban yang dijenguk Ma'ruf sudah lebih tenang.

Sambil menahan sakit, mereka menceritakan pengalaman pahit ketika air tsunami berada di depan mata mereka.

"Tiba-tiba saja mati lampu, pas saya buka pintu kira-kira air 6 meter ada di depan. Saya langsung terseret. Sampai akhirnya ada pagar, saya pegangan itu," ujar salah satu korban selamat, Rokim, kepada Ma'ruf.

Baca juga: Tidak Ada yang Mengira Erupsi Anak Krakatau Malam Itu Picu Tsunami

Ada sekitar 10 orang pasien yang dijenguk Ma'ruf. Di antara mereka, ada korban yang berasal dari Jakarta dan ada juga merupakan warga lokal.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin ketika mendatangi posko pengungsian korban tsunami Selat Sunda di Masjid Jami Al Muamanah di Selasa (25/12/2018).KOMPAS.com/JESSI CARINA Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin ketika mendatangi posko pengungsian korban tsunami Selat Sunda di Masjid Jami Al Muamanah di Selasa (25/12/2018).

Bertemu pengungsi

Setelah rumah sakit, Ma'ruf mengunjungi dua posko pengungsian. Posko pertama ada di Kantor Kelurahan Sukasari, Kecamatan Pulosari. Posko kedua ada di Masjid Jami Al Mu'amanah di Kampung Tenjolahan Timur, Jalan Raya Caringin.

Begitu Ma'ruf hadir, para pengungsi langsung mengeliling mantan Rais 'Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama itu. Mereka berebut mencium tangan dan meminta doa kepada Ma'ruf.

Pengungsi yang terdiri dari para ibu, bapak, dan anak-anak itu kemudian diajak duduk di sekitar Ma'ruf. Di hadapan mereka, Ma'ruf kemudian bertanya tentang kehidupan mereka selama di posko.

"Iya lagi ada musibah di mana-mana. Kita harus sabar. Mudah-mudahan Tuhan kasih balasannya. Jadi berapa lama di sini?" tanya Ma'ruf.

"Sudah 3 malam, Pak," jawab warga.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com