JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) terus melakukan penanganan terhadap korban terdampak bencana tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda, di Anyer, Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018) malam.
Kepala Sub Tanggap Darurat PMI Pusat Ridwan Sobri Carman menjelaskan, salah satu yang menjadi fokus mereka adalah daerah yang belum terjangkau, seperti daerah Sumur, Pandeglang.
Pada hari ini, Senin (24/12/2018), PMI mengirimkan tiga tim medis, yang terdiri dari satu dokter umum, dua perawat, satu apoteker, satu bidan, beserta ambulans ke daerah Banten.
"Hari kedua ini, kami masih fokus di wilayah pencarian. Misalnya, teman-teman paling tidak tiga tim menuju Kecamatan Sumur, Pandeglang, di mana menurut informasi masih banyak korban-korban dari tsunami yang mungkin perlu kita beri perhatian," ujar Ridwan, saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/12/2018).
Baca juga: BPBD Babel Kirim Personel ke Lokasi Tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan
Selain itu, telah terdapat dua tim medis untuk membantu penanganan di daerah Lampung.
PMI juga sudah menurunkan 14 truk tangki air dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter. Sebanyak 8 mobil dikirim untuk daerah Banten, sementara sisanya untuk daerah Lampung.
"Kemudian untuk kebutuhan-kebutuhan dasar, misalnya, kami sudah mengirimkan 14 truk tangki air dari Jakarta untuk mem-back up di Pandeglang dan Lampung," jelas dia.
Ridwan mengatakan, satu tim dokter spesialis ortopedi ditugaskan ke daerah Banten, sekaligus dana operasional untuk kedua daerah terdampak.
Baca juga: Tim DVI Polda Jabar Bantu Identifikasi Korban Tsunami Selat Sunda
Saat ini, sudah turun 147 relawan dan 9 ambulans untuk membantu proses penanganan.
PMI Provinsi Banten juga sudah mendistribusikan 150 selimut, 100 terpal, 40 cleaning kit, 20 cangkul, 20 dus air mineral, 53 kantong mayat, dan 5 sepatu boots, untuk daerah Banten.
Untuk daerah Lampung, menurut Ridwan, penanganan masih menggunakan logistik yang berada di gudang di daerah tersebut. Logistik masih mencukupi untuk proses penanganan di Lampung.
Berdasarkan data terakhir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, korban meninggal dunia akibat bencana ini bertambah menjadi 281 orang.
Baca juga: Dua Anak Aa Jimmy yang Jadi Korban Tsunami Banten Belum Ditemukan
Sementara, korban luka-luka berjumlah 1.016 orang dan korban yang belum ditemukan 57 orang.
Kerusakan material meliputi 611 unit rumah, 69 unit hotel dan villa, 60 warung kuliner, dan 420 kapal dan perahu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.