JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, menilai langkah pemerintah mengambil alih mayoritas saham PT Freeport Indonesia adalah sebuah prestasi yang bersejarah.
"Penguasaan 51 persen saham Freeport adalah Kemerdekaan Jiild 2 bagi Indonesia," kata Antoni saat dihubungi, Sabtu (22/12/2018).
Antoni menyebut, perampokan tambang Indonesia itu dimulai ketika mantan mertua Prabowo, Soeharto, menandatangani kontrak karya. Sejak itu, sumber daya alam Indonesia di tanah Papua itu dikuasai penuh oleh asing
"Dalam tempo singkat, tanpa banyak retorika, Jokowi berhasil mengembalikan sumberdaya alam berharga itu menjadi milik rakyat Indonesia," kata Sekjen Partai Solidaritas Indonesia ini.
Baca juga: Presiden: 51,2 Persen Saham PT Freeport Sudah Beralih ke Inalum, Ini Momen Bersejarah
Menurut dia, kondisi alam Indonesia yang semula dikuasai asing dan kini diambil alih itu, layak diibaratkan sebagai kemerdekaan Jilid II. Antoni bahkan membuat teks proklamasi versinya sendiri, dengan memodifikasi teks proklamasi yang dibacakan Soekarno saat deklarasi kemerdekaan.
Berikut teks proklamasi yang sudah ia modifikasi:
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia dari kekuasaan ekonomi asing. Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan kepemilikan Freeport dll diselenggarakan dengan negosiasi beradab dan komitmen keindonesian dan dalam tempo waktu hanya empat tahun
Jakarta, 21 December 2018
Atas Nama Bangsa Indonesia
Jokowi - JK
Indonesia lewat PT Inalum, Jumat (21/12/2018) kemarin, resmi menguasai 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia. Hal ini setelah PT Inalum melunasi pembelian saham itu.
Inalum menerbitkan global bond senilai 4 miliar dollar AS, dengan rincian 3,85 miliar dollar AS digunakan untuk pembayaran saham dan 150 juta dollar AS untuk refinancing.
Sebelum pembelian saham, selama 50 tahun lebih Indonesia hanya memiliki sekitar 9 persen saham PT Freeport. Presiden Jokowi mengatakan, beralihnya saham mayoritas Freeport adalah momen bersejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.