Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari 2019, Prabowo-Sandiaga Fokus Kampanyekan Visi Misi dan Program

Kompas.com - 21/12/2018, 21:14 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di kediamannya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Dalam pertemuan itu, keduanya menyepakati strategi kampanye menjelang pemungutan suara pada 17 April 2019.

SBY mengungkapkan, mulai Januari 2019, Prabowo dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan fokus untuk mengampanyekan visi misi dan program yang ditawarkan.

"Kami sepakat, mulai dari Januari hingga April mendatang, kurang lebih 3,5 bulan mendatang, kami akan fokus, utamanya Pak Prabowo sebagai calon presiden untuk menjelaskan kepada rakyat Indonesia yang akan memilih nanti siapa presiden dan wapres yang lebih diyakini bisa memimpin negeri ini lima tahun mendatang lebih baik lagi," ujar SBY seusai pertemuan.

Baca juga: Bertemu Prabowo, SBY Beri Pandangan soal Masa Awal Kampanye

"Maka yang akan disampaikan lebih kepada visi misi serta tawaran program dan kebijakan untuk menjawab aspirasi rakyat," kata Presiden keenam RI itu.

Menurut SBY, selama tiga bulan masa awal kampanye, ia bersama para pengurus Demokrat telah berkeliling ke sejumlah daerah.

Dalam safari politiknya itu, SBY menyerap berbagai aspirasi dan harapan masyarakat mengenai figur pemimpin yang diinginkan.

"Kami punya rencana, kami punya strategi dan Insya Allah akan kami jalankan," ucap SBY.

Baca juga: SBY: Kami Ingin Pak Prabowo Menang, tapi Demokrat Juga Sukses di Parlemen

Selain itu, SBY juga menyampaikan pandangannya terkait dinamika yang terjadi selama tiga bulan masa awal kampanye Pilpres 2019.

Menurut SBY, selama masa awal kampanye tidak terlalu banyak ruang bagi masyarakat untuk mengetahui visi misi, program dan kebijakan para capres.

"Saya sampaikan ke Pak Prabowo tadi dan Beliau juga setuju. Terus terang kalau saya amati, tiga bulan yang baru saja kita lewati dalam konteks pilpres tidak terlalu banyak ruang bagi rakyat untuk bisa mendengarkan apa yang akan dilakukan oleh para capres kita," kata dia.

Baca juga: Prabowo dan Timses Bertemu SBY

SBY menilai, yang mengemuka dalam pemberitaan media massa justru lebih banyak gimmick atau pernyataan yang saling menyerang pribadi para capres.

Sementara, konten visi misi dan program para capres dinilai belum memadai. Padahal, kata SBY, masyarkat menunggu rencana dari masing-masing capres terkait peningkatan kesejahteraan dan sektor ekonomi.

"Kalau ada konten visi misi program dan kebijakan oleh rakyat dianggap belum memadai. Tentu ini menurut pandangan saya bertentangan dengan apa yang ditunggu oleh rakyat," ujar SBY.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Prabowo-Sandiaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com