Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Beri 2 Jabatan di Partai Cara Golkar Ikat TGB

Kompas.com - 21/12/2018, 17:10 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti menilai dua jabatan yang diberikan Partai Golkar kepada mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) adalah bentuk bargaining politik.

"Iya (sebagai bentuk bargaining politik Golkar kepada TGB), untuk mengikatnya memang secara kuat supaya tidak pindah lagi," ujar Ray saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/12/2018).

Ray menjelaskan, TGB adalah tokoh berpengaruh di NTB yang memiliki daya jual tinggi dalam konteks elektoral. Ketika ia berpindah partai, pendukungnya akan mengikuti.

Baca juga: Sekjen Demokrat Yakin TGB Tak Akan Pengaruhi Suara Jokowi di NTB

Maka dari itu, ia menilai, tanpa tawaran tersebut, TGB kemungkinan tidak tertarik hingga akhirnya memilih untuk menjadi kader partai lain.

"Karena memang daya jual TGB-nya sendiri tinggi. Kalau dia cuman dapat (jabatan) yang ecek-ecek, tidak strategis di Golkar, ya dia mungkin tidak akan pindah juga," jelasnya.

"Dia kan bisa milih partai yang lain, seperti yang disebutkan tadi, kalau untuk ukuran TGB itu daya jualnya bukan partainya, tapi dianya sendiri," sambung dia.

Tak hanya menguntungkan untuk Pemilu 2019, Ray berpendapat, TGB juga dapat membuat NTB sebagai basis suara bagi Partai Golkar.

Maka dari itu, tak mengherankan kalau TGB diperebutkan berbagai partai, seperti Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Oleh sebab itu, Ray menyebutkan bahwa Partai Golkar beruntung bisa mendapatkan TGB sebagai kader.

Sebelumnya, TGB resmi diperkenalkan sebagai kader Partai Golkar dalam forum silaturahim, Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Baru Gabung, TGB Langsung Dapat Dua Jabatan di Golkar

Setelah resmi bergabung, TGB langsung mendapatkan dua jabatan sekaligus meski baru bergabung ke dalam Partai Golkar.

Jabatan pertama yang diemban TGB adalah Ketua Koordinator Bidang Keumatan DPP Golkar. Bidang ini adalah struktur yang baru diciptakan khusus setelah TGB menyatakan bergabung dalam keluarga besar partai beringin.

Selain itu, mantan kader Partai Demokrat ini langsung dipercaya menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden DPP Golkar.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, bergabungnya Tuan Guru Bajang ke Golkar merupakan hal yang terbaik.Menurut JK yang juga politisi senior Golkar ini, bergabungnya TGB ke Golkar, akan mendongkrak suara golkar di Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com