Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Ulama Sudah Banyak yang Sadar Isu Jokowi PKI Adalah Hoaks

Kompas.com - 21/12/2018, 10:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Klarifikasi calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin terhadap sejumlah isu miring dinilai sukses.

Isu Jokowi adalah PKI misalnya. Ma'ruf mengatakan, saat ini jumlah masyarakat yang percaya isu itu kian berkurang jumlahnya.

"Upaya-upaya menghilangkan isu itu saya kira sudah bergulir dan sudah banyak perubahan, di mana orang sudah mulai sadar. Di kalangan ulama juga sudah mulai banyak yang menyadari. Jadi berhasil," ujar Ma'ruf dalam wawancara dengan Rosiana Silalahi di Kompas TV, Kamis (20/12/2018) malam.

Baca juga: Meski Pernah Difitnah PKI, Jokowi Hargai Dukungan La Nyalla

Meski demikian, masih ada saja masyarakat yang tetap percaya dengan isu hoaks itu. Menurut Ma'ruf, hal itu disebabkan masih adanya pihak-pihak tertentu yang berpolitik dengan cara tidak beradab.

"Masih ada orang dengan kepentingan-kepentingan politik, karena ada kepentingan lain di dalam rangka menjadikan isu itu sebagai isu untuk memenangkan Pilpres, itu masih ada," lanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif itu.

Menurunnya jumlah orang yang percaya bahwa Jokowi adalah PKI, lanjut Ma'ruf, tidak hanya disebabkan oleh klarifikasi Jokowi sendiri.

Baca juga: Pernah Sebarkan Isu Jokowi PKI, Kini La Nyalla Keliling Redam Kabar Itu

Pengakuan La Nyalla Mattaliti, mantan tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, bahwa ia adalah salah satu orang yang memproduksi hoaks itu pada Pilpres 2014, juga menjadi faktor kuat masyarakat menyadari bahwa isu itu hanya fitnah belaka.

La Nyalla, lanjut Ma'ruf, sudah bersilaturahim dengan dirinya. Mantan Ketua Umum PSSI itu meminta maaf atas perbuatannya dahulu.

Baca juga: Presiden: Akhir-akhir Ini Banyak Spanduk Jokowi PKI

Ma'ruf pun membukakan pintu maaf bagi La Nyalla. Menurut dia, yang terpenting, La Nyalla saat ini turut membantu memadamkan isu miring yang sempat ia hembuskan.

"Ya kalau orang minta maaf, ya dimaafkan. Bahwa dia dulu itu pernah menyebarkan isu itu dan sekarang berusaha bagaimana isu itu hilang atau bisa merubah image masyarakat bahwa Pak Jokowi bukan komunis, bukan PKI, bagus," ujar Ma'ruf.

Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang tidak jelas kebenaran dan faktanya. Ia juga mengajak masyarakat Indonesia menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah agar terhindar dari konflik berkepanjangan.

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri Milad Pondok Pesantren Nur El Falah yang ke 75 di Petir, Serang, Banten. Dalam kesempatan ini Ma’ruf Amin meminta agar berita bohong soal isu kaitan Jokowi dengan Partai Komunisme Indonesia dihentikan. Ma’ruf juga menilai wajar kekesalan Jokowi terhadap kabar bohong yang diarahkan kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com