KOMPAS.com - Ketika Indonesia tengah alami bencana besar, seperti gempa bumi dan tsunami, muncul berbagai pemberitaan bohong atau hoaks yang serta-merta menimbulkan keresahan bagi masyarakat Indonesia.
Adapun pemberitaan bohong atau hoaks ini sering kali beredar di media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan aplikasi pesan WhatsApp.
Berikut pemberitaan hoaks bencana yang dirangkum Kompas.com sepanjang 2018
Pada awal 2018, publik dibuat khawatir dengan pemberitaan mengenai adanya gempa susulan bermagnitudo 7,5 yang mengguncang Provinsi Banten dan sekitarnya pada 23 Januari 2018 pukul 22.30-23.59 WIB.
Diberitakan juga bahwa gempa susulan ini berpotensi menghasilkan gelombang tinggi di beberapa perairan di wilayah Indonesia.
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial itu merupakan hoaks.
"Berita tersebut tidak benar karena BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut," ujar Daryono pada (23/1/2018).
Menurut Daryono, informasi itu sengaja disebarluaskan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menebarkan rasa takut kepada masyarakat.
Baca juga: [HOAKS] Gempa Susulan di Lombok Berkekuatan 7,5 Magnitudo
Selain gempa bumi, hoaks bencana lainnya yang muncul yakni video letusan Gunung Merapi. Video berdurasi sekitar 30 detik ini menampilkan guguran lava dan kepulan asap hitam panas yang mengudara.
Awalnya, video ini beredar di media sosial Twitter yang diunggah oleh akun bernama Kakaknya Nisak, @Noknazz yang menanyakan kejelasan mengenai kebenaran isi video.
Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melalui akun resminya @BPPTKG mengonfirmasi bahwa video tersebut hoaks.
"Banyak beredar video ini yang diberi keterangan letusan #merapi padahal ini rekaman letusan Sinabung tahun 2014, sumber photovolcania," tulis akun BPPTKD.
Baca juga: [HOAKS] Video Viral Letusan Gunung Merapi
Pasca-gempa Lombok yang terjadi pada 29 Juli 2018, beredar sebuah pesan yang menginformasikan adanya gempa susulan yang terjadi pada pukul 22.00-23.00 Wita.
Pesan ini beredar di media sosial Twitter, Siti Zuhro Makeup, @Zuhro_Siti yang menanyakan kebenaran gempa susulan tersebut.
Tak hanya Siti, pengguna lain juga menanyakan kebenaran mengenai kebenaran pesan itu.