Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Survei Internal, Airlangga Klaim Elektabilitas Golkar 16 Persen

Kompas.com - 19/12/2018, 17:04 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut elektabilitas partainya terus mengalami kenaikan. Berdasarkan survei internal per Desember 2018 ini, Golkar dipilih oleh 16 persen responden.

"Survei-survei internal per hari ini Golkar kira-kira 16 persen,” kata Airlangga saat pembekalan caleg Golkar, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Airlangga mengatakan, angka tersebut tidak terlalu jauh dari target partainya sebesar 18 persen. Oleh karena itu, dalam sisa waktu ini Airlangga optimistis target meraih 18 persen suara bisa dicapai atau bahkan dilampaui.

Menurut dia, Golkar akan terus melakukan survei-survei pada bulan Januari dan Maret. Tujuannya untuk mengetahui seberapa signifikan kerja-kerja caleg dalam pemenuhan target pemenangan di Pileg 2019.

Baca juga: Target Golkar, 95 Persen Kader Pilih Jokowi-Maruf di Pilpres

“Kita lakukan lagi akhir Januari. Kita memang tidak rilis hasil survei ini. Lalu kita lakukan lagi survei di bulan Maret untuk mengetahui target berapa yang kita peroleh dan selanjut melakukan langkah-langkah lagi untuk pemenuhan target,” ujarnya.

Sementara terkait pilpres 2019, Airlangga mengaku, saat ini sudah sebanyak 75 persen pemilih Golkar yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Angka itu naik signifikan dibanding pada Januari 2017, dimana hanya 15 persen pemilih Golkar yang memilih Jokowi.

Untuk mencapai hasil maksimal, Airlangga meminta seluruh caleg untuk memanfaatkan perkembangan teknologi dan big data sebagai cara meraup suara masyarakat. DPP Golkar sendiri sudah menyiapkan aplikasi untuk dimanfaatkan para caleg.

“Kita ingin caleg-caleg Golkar dapat memanfaatkan big data dan perkembangan teknologi microsite untuk pemenangan di Pileg mendatang,” kata Airlangga.

Selain penggunaan teknologi, cara konvensional dengan menggunakan alat peraga kampanye (APK) juga akan digencarkan.

DPP Golkar sudah menyiapkan APK yang akan dibagikan mulai Desember 2018 dan Januari 2019. Sebagian APK itu sudah didistribusikan ke sejumlah daerah, khususnya di daerah Indonesia Timur.

Baca juga: Airlangga Minta Caleg Golkar Gunakan Teknologi untuk Gaet Pemilih

"Total 1,6 juta (APK). Termasuk kerudung 1.000, sarung 500, sebagian di wilyah Timur sudah kita bagikan, Papua, NTT, Maluku,” ujar Menteri Perindustrian itu.

Terakhir, Airlangga juga meminta para caleg Golkar untuk segera merekrut saksi-saksi. Nantinya, kata Airlangga, Golkar akan memberikan dana bantuan untuk saksi sebesar Rp 100 ribu perorang untuk 805.000 TPS di Indonesia.

“Rekrutmen saksi DPP akan biayai 1 saksi di 805 ribu TPS. Jadi 1 orang Rp 100 ribu,” ujarnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menyebut menantunya Bobby Nasution mulai tertarik dengan dunia politik. Bobby memang tak asing dengan dunia politik, kedua pamannnya Doli Sinomba Siregar dan Harry Lontung Siregar merupakan politisi senior di Partai Golkar dan Hanura. Lalu apa maksud dari pernyataan Presiden Jokowi yang mengatakan jika menantunya Bobby Nasution memiliki feeling politik? KompasTV akan membahasnya bersama pengamat politik CSIS Arya Fernandes dan juga telah bergabung lewat sambungan satelit paman Bobby Nasution, Doli Sinomba Siregar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com