Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hoaks Sepanjang 2018 yang Paling Berdampak di Masyarakat

Kompas.com - 19/12/2018, 15:13 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar hoaks atau berita bohong memang masih dengan mudahnya kita temukan di media sosial maupun melalui pesan berantai di aplikasi percakapan.

Sepanjang 2018, banyak sekali hoaks yang masih beredar dan memberikan dampak ke masyarakat, dari perasaan gelisah, takut, dan sebagainya.

Pelaksana Kepala Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan berita bohong hingga ujaran kebencian.

"Jika masih ragu akan suatu informasi, silakan klarifikasi melalui kanal medsos Kementerian Kominfo," kata Ferdinand saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/12/2018).

Selain itu, masyarakat juga dapat melaporkan konten yang terindikasi hoaks melalui portal kominfo.go.id dan stophoax.id.

Lalu apa saja sepuluh berita hoaks yang paling berdampak di Indonesia menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kementerian Kominfo)? Berikut paparannya:

1. Hoaks Ratna Sarumpaet

Hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet beberapa waktu lalu menduduki peringkat pertama dari sepuluh kabar tidak benar yang beredar di masyarakat pada tahun ini.

Pemberitaan penganiayaan ini awalnya disebarkan melalui media sosial Facebook sejak 2 Oktober 2018. Unggahan tersebut berisi tangkapan layar aplikasi pesan WhatsApp dilengkapi foto Ratna Sarumpaet.

Kemudian, konten disebarkan secara masif di Twitter. Bahkan, beberapa tokoh politik membenarkan dan turut mengunggah foto aktivis kelahiran Tapanuli Utara ini tanpa verifikasi kebenaran informasi tersebut terlebih dahulu.

Baca juga: Polisi Akan Konfrontasi Ratna Sarumpaet dengan 3 Saksi Kasus Hoaks

Setelah mendapat perhatian khalayak ramai dan menjadi perbincangan, kepolisian melakukan penyelidikan setelah mendapatkan tiga laporan tentang dugaan hoaks pada pemberitaan ini.

Hasil penyelidikan kepolisian menunjukkan bahwa kasus penganiayaan Ratna adalah tidak benar.

2. Hoaks Gempa Susulan di Palu

Gempa dan tsunami yang terjadi di Palu beberapa waktu lalu memang menimbulkan duka tersendiri. Mirisnya, masih saja ditemukan hoaks mengenai gempa susulan yang makin meresahkan korban dan masyarakat.

Setelah peristiwa yang menewaskan lebih dari 2.000 orang ini, di media sosial maupun aplikasi WhatsApp sempat tersebar kabar akan adanya gempa susulan berkekuatan 8,1 magnitudo dan mempunyai potensi tsunami besar.

Disebutkan, adanya gempa susulan itu terlihat setelah salah seorang pekerja di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memeriksa alat pendeteksi gempa.

Baca juga: Ini 8 Hoaks Seputar Gempa dan Tsunami Sulteng, Jangan Disebarkan

Kabar meresahkan ini dibantah oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com