Kebersamaan Jokowi dan Airlangga Disebut Tingkatkan Dukungan Akar Rumput

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, kebersamaan antara calon presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto termasuk upaya meningkatkan dukungan kader akar rumput partainya.

Ace mengatakan Airlangga telah mendampingi Jokowi dalam beberapa kunjungan ke daerah.

"Terakhir Pak Jokowi bersama Pak Airlangga kampanye di Riau, Jambi, Aceh, sebelumnya Jawa Barat. Tentu pilihan Pak Airlangga mendampingi Pak Jokowi karena perhitungan bahwa di daerah tersebut suara Golkar lebih tinggi," ujar Ace ketika dihubungi, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Target Golkar, 95 Persen Kader Pilih Jokowi-Maruf di Pilpres

Dengan begitu, banyak kader yang akan melihat kebersamaan Jokowi dengan ketua umum mereka.

Ace yakin hal ini akan membuat dukungan akar rumput kepada Jokowi-Ma'ruf menjadi meningkat. Menurut dia, kader Golkar loyal kepada ketua umumnya.

Selain itu, upaya Partai Golkar meningkatkan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf juga dilakukan lewat para caleg.

Baca juga: Ini Tantangan Pemilu 2019 Bagi Golkar

Ace mengatakan, banyak kader Golkar merupakan tokoh masyarakat yang dihormati di daerah. Sikap politik mereka akan memengaruhi dukungan politik masyarakat dalam Pilpres 2019.

Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018)

"Banyak caleg Golkar yang punya kekuatan konstituensi yang mengakar di bawah. Ini yang jadi kekuatan kami, dimana (kader akar rumput) juga akan mendengarkan arahan partai (untuk dukung Jokowi-Ma'ruf)," ujar Ace.

Dengan segala upaya ini, Partai Golkar menargetkan dukungan dari akar rumputnya kepada Jokowi-Ma'ruf sebesar 95 persen.

Baca juga: Romahurmuziy: PR Terbesar Menangkan Jokowi Ada di PPP dan Golkar

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengaku, saat ini pekerjaan rumah terbesar untuk memenangkan pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin ada di partainya dan Golkar.

Sebab, masih banyak kader PPP dan Golkar yang diprediksi belum akan memilih Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Pasalnya, PPP dan Golkar tidak ikut mengusung Jokowi saat Pilpres 2014. Saat itu, PPP dan Golkar mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Karena partai lain sudah mengusung Pak Jokowi pada 2014, angka mereka sudah relatif tinggi di atas 90 persen (kader yang pilih Jokowi-Ma'ruf). Pekerjaan rumah ada pada kami, PPP dan Golkar," kata Romi.