"Saya sudah bertemu Prabowo, saya sudah bertemu Pak Amin Rais. Responsnya baik," ujarnya.
La Nyalla tidak jadi maju dalam Pilkada Jatim karena dia mengaku tidak memenuhi permintaan partai untuk serahkan dana sejumlah Rp 40 miliar untuk keperluan kegiatan pemenangan.
"Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang saksi disuruh serahkan tanggal 20 Desember 2017, kalau tidak bisa, saya tidak akan direkomendasi," ujar La Nyalla, 11 Januari 2018.
Namun, pada akhirnya La Nyalla tidak menyerahkan uang yang disyaratkan hingga akhirnya pencalonannya harus terhenti.
"Saya dipanggil 08 (Prabowo) kok dimaki-maki. Prabowo itu siapa? Saya bukan pegawainya dia, kok dia maki-maki saya," ujar La Nyalla.
Baca juga: La Nyalla Kesal Dimaki Prabowo soal Uang Rp 40 M, Fadli Zon Sebut Miskomunikasi
Sejak itu, La Nyalla diketahui sudah tidak lagi ada di kubu Prabowo atau kubu oposisi karena tidak adanya dukungan politik dari pihak Prabowo untuk La Nyalla, baik saat dirinya terjerat kasus hukum, menjadi Ketua PSSI, dan pencalonan gubernur Jawa Timur.
Kemudian mulai April 2018, ia bergabung menjadi kader Partai Bulan Bintang (PBB) berdasarkan konfirmasi Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra.
1. Akui fitnah Jokowi
Sebelum akhirnya bergabung, La Nyalla mengawalinya dengan pengakuan mengejutkan bahwa dirinya pernah memfitnah Jokowi sebagai seorang PKI. Ia mengaku meminta maaf dan bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saya sudah keliling, kita sudah keliling dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya sudah minta maaf, dan saya mengakui bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu, saya yang ngomong Pak Jokowi PKI, saya yang mengatakan Pak Jokowi itu agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf," ujar La Nyalla saat di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa (11/12/2018).
Baca juga: Meski Pernah Difitnah PKI, Jokowi Hargai Dukungan La Nyalla
2. Pindah haluan
Langkah lanjutan dari Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur ini adalah dengan merapat ke kubu yang selama ini menjadi oposisinya, yakni kubu Jokowi.
“Saya pribadi dukung Pak Jokowi, lebih jelas dan nyata program-programnya,” Sabtu (13/10/2018)
“Saya capek jadi oposisi, sekarang dukung yang pasti-pasti saja, yang programnya sudah nyata dan jelas,” Sabtu (13/10/2018).