Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum PAN: Upaya Memecah Belah Tak Pengaruhi Soliditas Partai

Kompas.com - 17/12/2018, 16:30 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa internal partainya akan tetap solid menghadapi pemilu 2019 meski ada pihak-pihak yang ingin memecah belah.

Hal itu dia ungkapkan menanggapi sejumlah kader PAN di daerah yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Padahal, sejak awal PAN mengusung pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau ada upaya-upaya untuk memecah belah di internal Partai Amanat Nasional percuma saja karena hal itu tidak akan memengaruhi terhadap soliditas dan kekompakan dari Partai Amanat Nasional," ujar Viva saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Baca juga: PAN Resmi Copot Ketua DPW Kalsel karena Ia Dukung Jokowi

Menurut Viva, peristiwa sejumlah kader PAN yang berbeda pandangan terkait dukungan partai di Pilpres 2019 merupakan dinamika politik yang biasa terjadi.

Meski demikian, ia memastikan DPP telah mengambil sikap terhadap para kader di daerah yang keputusannya tak sesuai dengan kebijakan pimpinan pusat.

DPP telah menunjuk pelaksana tugas pasca-pencopotan Muhidin dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN.

Muhidin dicopot karena mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Ya, di dalam perjuangan politik kan biasa seperti itu. Seluruh partai juga mengalami dinamika, tetapi perlu kami tegaskan PAN itu solid dalam rangka perjuangan politik di pemilu 2019," kata Viva.

Baca juga: PAN: Mereka Bukan Kader, Mungkin Orang yang Disewa, Dipakaikan Baju PAN untuk Foto

Sebelumnya, sejumlah kader PAN di daerah memiliki sikap politik yang berbeda dengan DPP terkait Pilpres 2019.

Mereka secara terang menyatakan dukungan terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meski DPP sejak awal memberikan dukunga ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

DPW PAN Kalimantan Selatan dan DPD PAN Kabupaten Tanah Bumbu telah mendeklarasikan dukungan.

Kemudian, sebanyak 25 orang yang mengaku sebagai kader PAN Sumatera Selatan mendeklarasikan diri untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: PAN Sebut Pendukung Jokowi Bukan Kader, Ini Kata Jubir Jokowi-Maruf

Namun, Wakil Ketua Bidang Hukum DPW PAN Sumatera Selatan, Darussalam mengatakan, 25 orang itu tidak termasuk dalam daftar kader DPW PAN Sumsel.

Bahkan, ia juga tak mengenal siapa saja yang mendukung salah satu capres dan cawapres menggunakan nama partai PAN di luar keputusan partai.

Dengan kejadian tersebut, DPW PAN Sumsel akan mengambil langkah hukum untuk melaporkan 25 orang itu ke pihak Kepolisian.

"Jelas PAN sangat dirugikan, di mata masyarakat kami tidak konsisten. Kami akan laporkan dugaan penipuan pasal 378 KUHP, karena mencatut nama partai untuk kepentingan pribadi," ujar Darussalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com