Pertama, yakni terkait penanganan kebakaran hutan yang sejak 2016 tak lagi terjadi.
Padahal, sejak 1997, kebakaran hutan selalu terjadi dan memicu bencana asap bagi masyarakat Riau setiap tahunnya.
"Setelah Tuan Presiden mengambil kebijakan menugaskan semua aparat, sipil, militer, kepolisian pemda bahkan relawan juga ikut menanggulangi kebakaran lahan dan hutan ini. Dan sampai saat ini sudah 3 tahun asap tidak datang lagi ke negeri ini," kata Syahril.
Baca juga: Tiba di Pekanbaru, Jokowi Akan Terima Gelar Adat hingga Bertemu Timses
Kedua, penerbitan Perpres RI No 86 Tahun 2018 tentang pelaksanaan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) yang membuka peluang masyarakat adat Melayu memiliki pengakuan hukum atas tanahnya.
Ketiga, yakni inpres yang menyangkut evaluasi dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit, yang menjadi mata pencaharian banyak masyarakat Riau.
"Keempat, di bawah kepemimpinan Yang Mulia Presiden Tuan Ir H Joko Widodo ladang minyak Blok Rokan yang hampir seabad dikelola oleh perusahaan asing, dinasionalisasi untuk dikelola oleh Pertamina," kata dia.
Kelima, masyarakat adat Riau juga mengapresiasi pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, yang berada di Riau.
Terakhir, mereka juga menyambut baik rencana mewujudkan embarkasi untuk calon jemaah haji di Kota Pekanbaru, Riau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.