JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Forum Gabungan Roda 02 Zulfikar menilai tidak ada yang salah dari pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait pengemudi ojek online.
Saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018), Prabowo menjelaskan soal anak muda yang lulus SMA dan tak melanjutkan kuliah namun menjadi sopir ojek online.
"Kami membela pidato Pak Prabowo soal lulusan SMA di indonesia ini jadi ojek online. Itu adalah fakta dan tidak ada yang salah," ujar Zulfikar saat menyatakan deklarasi dukungan di kantor Sekretariat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).
Baca juga: Dapat Sumbangan dari Pengemudi Ojek Online, Ini Respons Prabowo
Bahkan, kata Zulfikar, banyak pengemudi ojek online yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana strata-1 (S1).
Menurut Zulfikar, bnyak orang memilih menjadi pengemudi ojek online karena pemerintah tidak menyediakan lapangan pekerjaan.
"SDM (Sumber Daya Manusia) di ojek online itu luar hiasa, tidak semua SD, SMA tapi ada sarjana, S2 juga ada. Karena kami enggak ada pilihan lain karena (pemerintah) enggak bisa sediakan lapangan kerja," kata Zulfikar.
Forum Gabungan Roda 02 merupakan forum yang terdiri dari 205 komunitas dan wadah yang menaungi ribuan pengemudi ojek online.
Mereka berasal dari daerah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera.
Zulfkiar menyebut Forum Gabungan Roda 02 memiliki sekitar 12 ribu anggota.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku prihatin dan sedih dengan jalan karir anak muda di Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Indonesia Economic Forum 2018, di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Rabu (21/11/2018).
Baca juga: Ojek Online Surabaya Bantah Aksi Protes Pernyataan Prabowo Ditunggangi Kepentingan Politik
Prabowo kemudian menjelaskan soal anak muda yang lulus SMA dan tak melanjutkan kuliah namun menjadi sopir ojek online. Kondisi ini, kata dia, menyedihkan dan perlu diperbaiki.
"Setelah anak muda Indonesia lulus SD, ia masuk ke jenjang SMP. Setelah ia lulus, anak itu akan bersekolah di jenjang SMA. Setelah ia lulus SMA, anak tersebut menjadi pengemudi ojek online," ujarnya.
"Menyedihkan tetapi itu adalah sebuah fakta," imbuh dia.