JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, barang bukti sabu yang diamankan kepolisian pada minggu kedua semester II Desember 2018 naik hampir 94 persen.
Hal itu disampaikan Eko dalam jumpa pers rilis tinjauan dan evaluasi di Kantor Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bariskrim, Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/12/2018).
Ia menyebutkan, narkotika jenis sabu mengalami kenaikan dari 50.233 kilogram menjadi 97.642 kilogram.
“Minggu pertama (sabu) kurang lebih 50 kilogram kemudian minggu kedua bulan Desember ini naik 97,6 kilogram naik hampir 94 persen,” kata Eko.
Sementara, narkoba jenis ganja dari 442.868 kilogram menjadi 256.270 kilogram atau turun 42,13 persen.
Untuk narkotika jenis ekstasi mengalami penurunan 72,86 persen dari 7.737,5 butir menjadi 2.100 butir.
Adapun, tembakau Gorilla dari 463,75 gram menjadi 52,56 gram atau turun 88,68 persen.
Untuk narkotika jenis Hashish mengalami kenaikan 2.105 gram, narkotika jenis kokain dan ketamine yang mengalami kenaikan 100 persen.
Namun, Eko tidak menjelaskan secara rinci besarannya.
Terkait jumlah kasus, Eko menyebutkan, ada penurunan sekitar 8,02 persen. Jumlahnya turun dari 698 kasus pada pekan pertama menjadi 642 kasus pada pekan kedua.
Adapun, jumlah tersangka kasus narkoba juga turun dari 912 orang menjadi 841 tersangka.
"Tersangka turun menjadi 7,8 persen,” kata Eko.
Eko mengatakan, dari mapping yang dilakukan jajarannya pada minggu kedua, jalur diantisipasi via jalur laut yang berasal dari Malaysia tujuan Indonesia melalui Pulau Rupat, Dumai maupun Pulau Bengkalis untuk pasokan Wilayah Sumatera dan Jawa.
“Mapping minggu kedua ini masih dikuasai oleh sindikat dari Malaysia berkolaborasi dengan Aceh dan Medan menggunakan pintu masuk pesisi pantai timur Sumatera,” kata Eko.
Dari barang bukti yang telah disita, baik narkotika maupun bahan-bahan berbahaya, kata Eko, aparat kepolisian telah menyelematkan anak bangsa dari peredaran barang haram tersebut.
“Berhasil menyelamatkan 1,445 ribu orang anak bangsa yang diselamatkan,” kata Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.