KOMPAS.com - Hari ini, Kamis (13/12/2018) merupakan Hari Nusantara untuk memperingati Deklarasi Djuanda yang mempertegas wilayah laut Indonesia sebagai negara kelautan.
Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara kepulauan besar yang terbentang di garis khatulistiwa.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1966, tak kurang 17.508 pulau tersebar di bawah satu nama, Nusantara. Dari sekian banyak jumlah pulau yang ada, 70 persen di antaranya tidak berpenduduk atau pulau kosong.
Sementara itu, sejumlah 16.056 pulau sudah diberi nama dan dilaporkan pemerintah kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dari nama-nama yang saat ini ada, ternyata beberapa pulau di antaranya pernah disebut dengan nama lain di masa lalu.
Berikut 5 pulau yang memiliki nama lain sebelum akhirnya bernama seperti saat ini.
Sumatera, pulau besar yang menjadi benteng wilayah Indonesia bagian barat ini dahulu dikenal sebagai Pulau Swarnadwipa atau Suvarnadwipa.
Dilansir dari laman National Geographic, nama "Suvarnadvipa" muncul dalam Prasasti Nalanda di India yang berangka tahun 860. Saat itu, prasasti menceritakan ekspedisi raja ke Kerajaan Sriwijaya di Sumatera.
Swarna atau Suvarna sendiri memiliki makna emas. Sebab, saat itu Sumatera memang dikenal sebagai penghasil emas. Istilah ini juga disebut pada kisah Ramayana.
Nama Jawa saat ini diambil dari nama yang diberikan oleh nenek moyang terdahulu, yakni Jawadwipa yang berarti pulau yang makmur akan padi. Ada juga yang menyebut istilah ini diambil dari "jawawut", tanaman biji yang menjadi makanan pokok sejumlah bangsa Asia.
Menurut Thomas Stamford Raffles dalam The History of Java (1817), nama Yavadvipa telah disebut dalam sejumlah kisah klasik India seperti Ramayana.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.