JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, tim gabungan TNI dan Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pelaku pembantaian di Nduga, Papua.
Kelompok tersebut dinilai sebagai pengacau negara. Oleh karenanya, kata Wiranto, mereka harus "dihabisi".
"Kita kejar, kita habisi mereka (KKB). Jangan sampai mengganggu kepentingan negara yang besar ini, jangan mengganggu persatuan negara ini," kata Wiranto saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis (13/12/2018).
Baca juga: KKB di Nduga Papua Diduga Gunakan Senjata Rampasan dari Anggota TNI-Polri
Wiranto mengatakan, menurut hukum yang tertuang dalam Undang-Undang, dibenarkan bagi TNI dan Polri mengejar dan "menghabisi" mereka.
Namun, akan lebih baik lagi jika masalah dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
Apalagi, jika kemudian kelompok ini sadar untuk tidak lagi melakukan aksi kekerasan dan pembunuhan, serta mau kembali ke pangkuan NKRI.
"Kalau mereka sadar kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, bagus. Tapi kalau tidak bisa, mengorbankan masyarakat banyak, mengganggu kepentingan nasional, mengganggu stabilitas nasional, ya tindak tegas, tidak ada lain," tandas Wiranto.
Baca juga: Tim Gabungan Identifikasi 17 Orang Tewas dalam Serangan KKB di Nduga
Wiranto meminta publik tidak meributkan persoalan ini. Sebab, tim gabungan terus bertindak untuk menyelesaikan permasalahan.
Hingga saat ini, tim gabungan berhasil mengidentifikasi 17 orang meninggal dunia akibat pembantaian KKB di Nduga, Papua.
Tim gabungan masih fokus mencari 4 korban hilang, yang diduga berhasil melarikan diri saat kejadian.
Sedangkan 4 orang lainnya yang juga sempat dibawa ke tempat pembantaian dan melarikan diri, dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi.
Baca juga: Kejar Pelaku Pembantaian di Nduga Papua, Tim Gabungan Gunakan Granat Pelontar, Bukan Bom
Di luar jumlah tersebut, terdapat 27 orang yang juga dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi. Mereka terdiri dari pekerja jembatan, pekerja puskesmas, telkom, dan karyawan SMP.
Sebelumnya pembunuhan sadis dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Nduga, Papua terhadap pekerja PT Istaka Karya.
Mereka bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah.
Lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.
Informasi yang diterima dari berbagai sumber, para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.