Jika partai tak paham justifikasi etis, justifikasi logis, dan justifikasi moral keberadaanya, maka demokrasi Indonesia sedang menuju kehancuran.
Politisi-politisi harus mengenali tanda-tanda kehancuran demokrasi. Ketidakpercayaan rakyat kepada partai dan parlemen yang tinggi adalah tanda yang harus disikapi segera. Politisi harus mampu membuktikan bahwa demokrasi layak dipertahankan.
Jika tidak, demokrasi hanya akan menjadi ajang gontok-gontokan di satu sisi dan ajang negosiasi jangka pendek di sisi lain. Demokrasi akan menjadi wadah politik identitas dan sarang korupsi kelas tinggi.
Oleh karena itu, jika bukan politisi yang menebar kesadaran demokrasi, lantas siapa lagi? Jika politisi justru memperalat demokrasi, maka selesai sudah urusan demokrasi kita.
Karena apa? Karena di tangan-tangan mereka keputusan di ambil. Jika pemimpin dan politisi membuang muka dari kesejatian demokrasi, maka harapan rakyat sudah tamat.
Maka, jangan minta rakyat untuk berharap, untuk berdoa, untuk berpandangan positif terhadap sistem yang berjalan, jika dari pemimpin dan politisi pun harapan itu sebenarnya tiada, hanya janji dan citra palsu, maka rakyatpun tak etis untuk diminta berharap. Sesederhana itu saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.