Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Saku HAM untuk Brimob Dilatari Tren Pengaduan terhadap Kepolisian

Kompas.com - 11/12/2018, 13:59 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Korps Brimob Polri meluncurkan buku saku HAM bersama dalam rangka peringatan Hari HAM Internasional ke-70.

Peluncuran buku dilatari salah satunya karena data pengaduan yang paling banyak diterima Komnas HAM ditujukan kepada kepolisian.

"Meluncurkan buku saku kepada pihak kepolisian karena memang data yang masuk ke Komnas HAM soal pengaduan itu paling banyak ditujukan ke kepolisian," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Berdasarkan data sejak Januari hingga awal Desember 2018, Komnas HAM menerima aduan masyarakat sebanyak 5. 828 berkas. Jumlah ini meningkat dari pengaduan pada 2017 yang sebanyak 5.387 berkas.

Adapun lembaga kepolisian merupakan yang paling banyak mendapatkan aduan atau sebanyak 1.592 berkas. Lalu, disusul korporasi 973 aduan, pemerintah daerah 660 aduan, pemerintah pusat 519 aduan, dan lembaga peradilan 375 aduan.

Menurut Beka, Komnas HAM memiliki kewajiban, paling tidak menurunkan tren pengaduan terhadap kepolisian.

"Tren pengaduan terhadap kepolisian akan kita dorong terus untuk menurun. Dan ini sebenarnya sudah terjadi dari tahun 2016-2018," papar Beka kemudian.

Baca juga: Komnas HAM dan Brimob Luncurkan Buku Saku HAM

Beka merinci, pada 2016, terdapat 3.000-an aduan yang ditujukan kepada kepolisian. Kemudian, tahun 2017 ada 1.700-an aduan.

Namun, seperti diungkapkan Beka, Komnas HAM belum melakukan riset mendalam mengapa kecendurungan penurunan pengaduan ke kepolisian menurun.

"Saya kira kesadaran masyarakat semakin tinggi terhadap kinerja kepolisian. Itu dugaan saya yang bisa menyebabkan kecendurungan pengaduan masyarakat tentang kepolisian menurun," ujarnya.

Kompas TV Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAMmemperingati hari HAM International ke-70 yang jatuh pada 10 Desember sebagai momentum untuk memacu penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran HAM di tanah air. Dalam peringatan yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta, konflik agraria menjadi topik utama karena banyaknya aduan masyarakat di tengah masifnya pembangunan infrastruktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com