JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya menjadi pemantau pemilu di Azerbaijan pada tahun 2013.
Cerita tersebut disampaikam Kalla saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Ia mengatakan, saat itu pemilu di Azerbaijan berjalan dengan baik karena memenuhi standar yang ditetapkan, yakni tidak banyak campur tangan militer dan polisi di lapangan.
"Kemudian saya pimpin rapat karena saya ketua daripada banyak negara, bagaimana penilaian kita semua atas pelaksanaan pemilu di Azerbaijan. Semua mengatakan berjalan dengan baik, dan berjalan sesuai dengan demokrasi," kata Kalla.
Lalu, kata Kalla, tiba-tiba ada celetukan dari delegasi Pakistan yang menilai pemilu di Azerbaijan sepi dan membosankan.
Delegasi tersebut, lanjut Kalla, menceritakan pemilu di Pakistan yang biasanya disertai dengan bom dan baku tembak.
"Delegasi Pakistan (bilang) 'Mr. Chairman, saya ingin pulang besok, karena ini pemilu yang membosankan'. Boring dia bilang. Kenapa? Ya kalau di Pakistan pemilu tanpa bom-bom, tanpa tembak-tembak itu bukan pemilu," ujar Kalla.
"Kita alhamdulillah tidak satu orang pun cedera dalam pemilu. Bahwa ribut di dunia maya silakan, tapi ribut fisik kita bersyukur tidak terjadi. Bagaimana pun kita bersyukur bahwa pemilu di Indonesia itu jauh lebih aman dibanding banyak negara di Asia ini," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.