Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan acara itu menjadi ajang bagi para budayawan dan pegiat budaya untuk bertukar pikiran yang tertuang dalam strategi tersebut.
"Ini adalah pertama kalinya kongres kebudayaan dilaksanakan dengan format yang berbeda, sebagai bentuk ekspresi para budayawan dan pegiat budaya dalam mengungkapkan pokok-pokok pikirannya," ujar Muhadjir dalam sambutannya, Minggu.
Muhadjir mengatakan, strategi tersebut telah sesuai dengan instruksi Presiden untuk menyusun strategi kebudayaan yang mengacu kepada Trisakti.
Baca juga: Jokowi: Inti Kebudayaan adalah Kegembiraan
Ia menjelaskan, strategi tersebut harus memperhatikan asas berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi, serta kaya dalam kebudayaan.
Di akhir sambutannya, Muhadjir berharap strategi tersebut dapat menjadi acuan untuk memajukan budaya Indonesia.
"Saya harap strategi kebudayaan akan dapat menjalankan fungsinya sebagai sebuah dokumen yang akan menjadi pedoman kemajuan kebudayaan nasional sampai 20 tahun ke depan," ungkap dia.
Kongres tersebut telah diselenggarakan pada 5-9 Desember 2019, dengan rangkaian acara seperti forum, debat publik, kuliah umum, pidato kebudayaan, hingga konser musik.
Muhadjir menyebutkan, tahun ini acara tersebut memasuki tahun ke-100 sejak diselenggarakan pada tahun 1918. Pada tahun ini, peserta yang mengikutinya mencapai 7.000 orang dari seluruh Indonesia.
Selain Presiden Jokowi, acara penyerahan juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan informatika (Kominfo) Rudiantara, Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, dan seniman Butet Kertaradjasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.