Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Peran Keluarga Menjawab Hoaks

Kompas.com - 09/12/2018, 10:31 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Presiden Joko Widodo, berkumpul bersama seluruh anggota keluarga merupakan momen langka yang sulit terwujud.

Apalagi, belakangan, Jokowi tak hanya disibukkan aktivitasnya sebagai kepala negara, namun juga sebagai calon presiden.

Hampir setiap akhir pekan Jokowi berkunjung ke berbagai daerah untuk melakukan kegiatan kampanye. Sementara, anak-anak serta menantu Jokowi juga sibuk mengurusi bisnis masing-masing.

Baru pada akhir pekan ini, Jokowi dan keluarga akhirnya kembali punya kesempatan untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Jumat (7/12/2018) malam.

Jokowi dan seluruh keluarga intinya bisa berkumpul di kediaman Presiden, di vila Bayu Rini, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

Baca juga: Kumpul Bareng Keluarga, Jokowi Merasakan Momen Langka

Namun, acara kumpul keluarga Jokowi pekan ini tak seluruhnya digunakan untuk momen privat. Pada Sabtu paginya, Jokowi dan seluruh keluarga mengadakan acara bincang-bincang santai dengan wartawan yang biasa meliput di Istana Kepresidenan.

Acara ini sudah diagendakan sejak dua hari sebelumnya.

Sebelum acara bincang-bincang dimulai, Jokowi dan keluarga lebih dulu jalan-jalan pagi di halaman Istana Bogor yang Asri.

Jalan Pagi

Jokowi sekeluarga keluar dari kediaman sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka kompak mengenakan baju atau jaket kasual, celana training dan sneakers.

Ada anak sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka beserta istri Selvi Ananda, dan putra mereka Jan Ethes Sri Narendra. Ikut pula putri Jokowi, Kahiyang Ayu bersama suami Bobby Nasution, dan putri mereka Sedah Mirah Nasution. Ibu Negara Iriana juga ikut menemani sang suami.

Hanya putra bungsu Jokowi Kaesang Pangarep yang tidak ikut. Kaesang tak bisa hadir karena harus berangkat ke Makassar untuk meresmikan cabang Sang Pisang.

"Tadi berangkat subuh ke Makassar. Tidak bisa ditahan, pekerjaan nomor satu," ujar Jokowi.

Saat jalan-jalan pagi itu, Jokowi sekeluarga sempat memberi makan rusa dan ikan yang ada di Kompleks Istana Bogor.

Jokowi lebih banyak menggandeng Jan Ethes selama jalan-jalan. Ia tampak gembira saat diajak Jokowi memberi makan ikan dialiran sungai kecil.

Sementara Iriana lebih banyak menggendong Sedah Mirah Nasution yang baru berusia 4 bulan.

Baca juga: Jokowi dan Keluarga Jalan Pagi di Istana Bogor, Kaesang Absen

Usai memberi makan ikan, Jokowi dan Jan Ethes sempat menghampiri wartawan. Di hadapan awak media, Jokowi meminta Jan Ethes bernyanyi lagu Indonesia Raya.

"Coba nyanyi Indonesia Raya," kata Jokowi.

Jan Ethes tampak tersenyum malu-malu. Akhirnya, Jokowi yang menyanyikan lagu Indonesia Raya di depan wartawan.

"Indonesia, tanah airku, tanah tumpah darahku," lantun Jokowi.

Mendengar kakeknya bernyanyi, Jan Ethes pun langsung menunjukkan sikap hormat. Tangan kanannya kemudian diangkat dan menempel ke sisi kepala kanannya.

Baca juga: Jokowi Kerap Diserang Fitnah dan Hoaks, Apa Komentar Keluarga?

Usai jalan-jalan di Istana Bogor, Jokowi sekeluarga lalu menuju Grand Garden Cafe di Kebun Raya Bogor untuk berbincang-bincang dengan wartawan.

Menumpang mobil golf, Jokowi dan keluarga sempat menyapa masyarakat yang tengah menikmati suasana pagi di Kebun Raya Bogor.

Bincang-Bincang

Setibanya di Grand Garden Cafe, Jokowi dan keluarga langsung menggelar acara bincang-bincang santai dengan wartawan. Wartawan yang biasa meliput di Istana Kepresidenan diberi kesempatan bertanya, namun dibatasi hanya seputar Jokowi dan keluarga.

"Ini temanya hari ini ya keluarga. Jadi tolong jangan bertanya di luar keluarga," kata penyanyi Tompi, selaku pemandu acara.

Wartawan pun bertanya banyak hal kepada Jokowi dan keluarga. Salah satunya adalah bagaimana keluarga merespons fitnah dan hoaks yang selama ini kerap menyerang Jokowi.

Baca juga: Gibran Bicara Peluang Ikuti Jejak Jokowi Masuk Politik

Jokowi lantas meminta putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka untuk menjawab pertanyaan itu. Gibran mengatakan, komentar negatif, fitnah dan hoaks kepada ayahnya sudah muncul sejak menjadi wali kota Solo.

"Saat wali kota, gubernur, sekarang pilpres, pasti ada komentar negatif terus. Yang jelas kalau ada komentar negatif, dari keluarga tidak boleh reaktif," kata Gibran.

Gibran juga mengaku selalu mengingatkan teman-temannya untuk tidak terlalu menanggapi fitnah dan hoaks terhadap Jokowi yang bertebaran di media sosial.

"Jangan terlalu merespons dengan reaktif karena akan membuat berita hoaks itu semakin viral," kata dia.

Ada juga pertanyaan seputar peluang anak-anak Jokowi masuk politik. Jokowi lalu menjawab pertanyaan itu dengan melempar guyon.

Sambil tertawa kecil, Jokowi menyebut bisa saja putra bungsunya Kaesang menjadi calon presiden pada 2024.

"Misalnya besok mau nyalon, tahu-tahu Kaesang mau nyalonin presiden di 2024, ya nggak ngerti juga saya," kata Jokowi sambil tertawa kecil.

Baca juga: Cerita Gibran yang Tak Pernah Bawa Nama Jokowi Saat Berbisnis

Pernyataan Jokowi itu langsung diprotes Gibran. Gibran menilai tak tepat jika Kaesang yang belum punya pengalaman di politik dan pemerintahan langsung menjadi calon presiden.

"Jangan seperti itu, harus mulai dari bawah dulu. Dari bupati, wali kota, gubernur, baru. Jadi ada jenjang kariernya," kata dia.

Selain pertanyaan yang menyerempet ke politik, ada juga pertanyaan-pertanyaan human interest, seperti bagaimana Jokowi mendidik anak-anak dan cucunya selama ini.

"Yang berkaitan dengan agama, selalu saya tekankan kepada anak-anak diberikan ke awal sedini mungkin. Seperti kemarin saya ajak Jan Ethes ke masjid untuk jumatan dengan saya," kata Jokowi.

Kompas TV Menanggapi isu PKI yang dituduhkan pada Presiden Jokowi,calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, meminta masyarakat agar tidak termakan isu ini apalagi sampai terpecah belah.<br /> <br /> Sandiaga Uno bersimpati atas apa yang dituduhkan kepada Presiden Jokowi soal isu PKI. Sandi menegaskan pilpres kali ini isu utamanya soal ekonomi, bukan komunis. Sandiberharapmasyarakat tidak terpecah akibat adanya isu seperti ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com