Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma’ruf Amin Dorong Lahirnya “Gus Iwan” di Indonesia

Kompas.com - 08/12/2018, 16:01 WIB
Reza Jurnaliston,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin mendorong kebijakan arus baru ekonomi Indonesia dalam pemerintahan jika terpilih bersama Joko Widodo.

Ma’ruf mengajak para santri-santri untuk berdaya di bidang ekonomi guna meningkatkan kemakmuran dan mengentaskan kemiskinan.

Baca juga: Forum Santri Bakal Angkat Jokowi Jadi Bapak Santri Indonesia

Program itu, Ma’ruf sebut dengan istilah “Gus Iwan”. “Gus Iwan” merupakan singkatan dari Santri Bagus Pintar Ngaji Usahawan.

“Ada satu model yang sekarang dikembangkan namanya Gus Iwan. Gus Iwan itu Santri Bagus Pinter Ngaji Usahawan. Saya ingin mendorong lahirnya Gus Iwan-Gus Iwan ini supaya ikut memakmurkan bangsa dan negara,” tutur Ma’ruf usai bersilahturahim dengan Forum Santri Indonesia melakukan di kediamannya Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Sabtu (8/12/2018).

Baca juga: Bertemu Maruf Amin, Forum Santri Indonesia Sampaikan Dukungan di Pilpres 2019

Ma’ruf meminta para santri tidak menjadi “beban” melainkan harus memiliki kontribusi signifikan di dalam kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa.

Program ini juga diharapkannya bisa memperlengkapi para santri sehingga menggairahkan denyut ekonomi kerakyatan.

“Misalnya ada kerja sama, mereka punya koperasi, kerja sama dengan pengusaha kuat, kemudian melakukan semacam kegiatan usaha bersama melakukan kemitraan,” kata Ma’ruf.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 1, Ma’ruf Amin, bersilaturahim dengan pengurus dan santri di Pondok Pesantren An Nawawi Tanara, Serang, Banten. Dalam pertemuan itu juga dideklarasikan dukungan untuk Jokowi-Ma’ruf Amin oleh sejumlah elemen masyarakat dan ulama se-Banten Selatan. Dalam kesempatan itu, Ma’ruf Amin juga menyatakan pendapatnya soal polemik perda agama yang dipersoalkan salah satu partai pendukungnya, PSI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com