Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Pekan Ini, Rekrutmen Garuda Indonesia hingga Dividen PT Taspen

Kompas.com - 07/12/2018, 15:54 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Berbagai berita bohong atau hoaks masih saja tersebar ke masyarakat. Adanya media sosial memang tidak dapat dipungkiri memudahkan informasi beredar secara cepat.

Namun, kadang masyarakat kurang kritis ketika menerima suatu kabar, sehingga menyebabkan berita yang tidak jelas sumber dan kebenarannya pun disebarkan dari satu orang ke orang lain.

Sebagai pengguna media sosial, memang kita wajib bersikap bijak. Tidak usah turut menyebarkan informasi jika itu meragukan.

Lalu, apa saja hoaks pekan ini? Berikut tiga berita bohong hasil penelusuran Kompas.com:

1. Rekrutmen PT Garuda Indonesia

Undangan berbentuk surat ini ditujukan kepada pelamar kerja yang dikatakan telah memenuhi syarat administrasi dan kualifikasi berdasar hasil evaluasi awal Recruitmen Team Department of Human Capital Management di Garuda Indonesia.

Pelamar kerja tersebut diminta untuk datang mengikuti seleksi wawancara di Denpasar, Bali.

Tak hanya itu, pihak yang seolah mengatasnamakan maskapai BUMN ini mewajibkan 40 pelamar yang lolos untuk melakukan reservasi tiket dan hotel di biro travel yang ada dalam lampiran surat palsu tersebut.

Humas PT Garuda Indonesia (Persero), Ikhsan Rosan, menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.

Ikhsan turut menjelaskan, pihaknya menerima laporan adanya surat palsu ini melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Seluruh rekrutmen PT Garuda Indonesia, lanjut dia, dilaksanakan secara terbuka dan transparan.

Baca juga: [HOAKS] Surat Undangan Rekrutmen di PT Garuda Indonesia

2. Surat Pencairan Dana Dividen dari PT Taspen

Hoaks ini berbentuk surat pemberitahuan penerima dana dividen mengatasnamakan PT Taspen (Persero).

Dana dividen merupakan pembagian laba kepada pemenang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.

Surat palsu ini beredar luas ke masyarakat melalui media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.

Isinya, penerima surat bernama Sukmawati diberikan tambahan manfaat Tabungan Hari Tua (THT) bersumber dari hasil pemotongan gaji sewaktu masih aktif bekerja, di mana manfaat tambahan THT tersebut dikelola PT Taspen (Persero) dan telah mencapai batas laba yang ditentukan.

Selain itu, surat bodong ini juga menyebutkan bahwa PT Taspen telah menyelenggarakan Program Pencairan Dividen Dana Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com