JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, pihaknya berupaya untuk menggelar Pemilu dengan biaya yang murah.
Sejumlah tahapan pemilu termasuk logistik, sudah dibuat sedemikin rupa supaya dapat menekan biaya.
"Kami memang ingin pemilu ini murah. Murah bagi siapapun, murah bagi KPU, murah bagi peserta pemilu. Makanya desain untuk beberapa kegiatan tahapan pemilu itu harus murah bagi siapapun," kata Arief di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018).
Baca juga: Biayai Kampanye, Alasan Sandiaga Uno Jual Sahamnya
Upaya menekan biaya itu, kata Arief, salah satunya dibuktikan dalam fasilitas iklan kampanye media massa dan alat peraga kampanye (APK).
Ia menerangkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden serta partai politik, difasilitasi iklan kampanye di media massa 21 hari jelang akhir masa kampanye, yaitu 23 Maret-13 April 2018. Peserta pemilu, juga difasilitasi alat peraga kampanye (APK) berupa baliho dan spanduk.
Fasilitasi iklan kampanye dan APK itu dibiayai oleh negara melalui anggaran yang diajukan oleh KPU. Sehingga, peserta pemilu tidak perlu mengeluarkan biaya besar dalam berkampanye.
Baca juga: KPU Temukan 6,2 Juta Data Pemilih Belum Masuk DPT Pemilu 2019
Selain itu, penekanan biaya juga dilakukan dalam pengadaan kotak suara. Kotak suara dibuat berbahan dasar kardus supaya biaya produksinya murah.
"Jadi Pemilu ini sebenarnya desainnya itu sudah mengarah ke efektif, efisien, hemat, baik bagi penyelenggara maupun bagi peserta pemilu," ujar Arief.